VIDEO: Usaha Ecoprint Warga Jombang Ini Topang Ekonomi Saat Pandemi

VIDEO: Usaha Ecoprint Warga Jombang Ini Topang Ekonomi Saat Pandemi

Aneka bunga dan daun ditata di atas kain, ibu-ibu ini bukan lagi iseng, ini adalah bagian dari pelatihan teknik ecoprint yang digagas perempuan bernama Budi Rahayu Ningsih.

Warga Tunggorono, Kecamatan Jombang, Jawa Timur ini mengajarkan ecoprint yakni teknik memberi pola atau motif pada sebidang bahan, memanfaatkan bahan alami, seperti daun, ranting atau bunga. Berikut kita simak video pemberitaannya pada Fokus, 24 Agustus 2020.

Awalnya daun atau bunga yang akan dijadikan motif diletakkan pada selembar kain atau kulit, lalu kain digulung menggunakan sebatang kayu, setelah itu dikukus hingga menghasilkan pigmen warna dari daun atau bunga.

Berdasarkan pengalaman Budi Rahayu, selama 2 tahun menggeluti ecoprint, kain berserat alami adalah media terbaik.

"Untuk kain, itu memang harus dengan serat alam, dari katun, juga silk, linen, itu semua dari alam, karena memang penyerapannya lebih bagus," Perajin Ecoprint, Budi Rahayu.

Budi Rahayu pun tak pelit membagi ilmu dan kerap membuat latihan, apalagi di masa pandemi, banyak warga yang butuh terobosan usaha.

"Ternyata ikut pelatihan ini bermanfaat untuk bisa menunjang perekonomian, bisa dijual hasil karya ini dan nilai ekonomisnya lebih tinggi dari adanya ecoprint, dari kain yang sederhana kita dapat menghasilkan karya nilai yang lebih," ungkap Kristina Ariani, Peserta Pelatihan.

Kain hasil ecoprint dijual dengan harga mulai dari Rp 300 ribu. Harga tentu berbeda bila kain sudah dalam bentuk sarung bantal atau busana. Sedangkan, sepatu atau tas berbahan kulit yang menggunakan ecoprint dijual mulai dari Rp 350 ribu hingga Rp 1,5 juta.

Ringkasan

Oleh Didi N pada 25 August 2020, 10:08 WIB

Video Terkait

Spotlights