Sukses

Mau Masuk Taman Kota Surabaya? Simak Tiga Aturan Ini

Selain mewajibkan pengunjung memakai masker juga menyediakan tempat cuci tangan di setiap taman hutan raya Surabaya.

Liputan6.com, Jakarta - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya menjalankan protokol kesehatan dengan mewajibkan setiap pengunjung memakai masker saat masuk Taman Hutan Raya Surabaya.

"Setiap pengunjung yang datang wajib pakai masker, jaga jarak serta datang tidak bergerombol," kata Kepala DKPP Surabaya Herlambang, di Surabaya, Kamis, 9 Juli 2020.

Selain mewajibkan pengunjung memakai masker, kata dia, pihaknya juga menyediakan tempat cuci tangan di setiap taman hutan raya. Ia berharap, pengunjung dapat menaati protokol kesehatan yang sudah ditetapkan pemkot, dilansir dari Antara.

Herlambang mengatakan, perawatan atau pemeliharaan taman hutan raya di Kota Surabaya selama COVID-19 tetap berjalan rutin seperti biasa. Bahkan dalam penyemprotan tanaman, kata dia, pihaknya dibantu Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) serta Dinas Pemadam Kebakaran (PMK).

Beberapa taman hutan raya juga telah dilengkapi dengan sentra pedagang kaki lima (PKL). Setiap pedagang ataupun pembeli, lanjut dia, juga wajib menerapkan protokol kesehatan ketat. Bahkan, pihaknya tegas melarang buka bagi pedagang yang tak menerapkan protokol kesehatan.

"Saya waktu awal itu tidak mau buka kalau mereka (pedagang) tidak menerapkan protokol kesehatan. Saya minta jika buka, maka protokolnya juga harus siap. Kami batasi juga jumlah pengunjungnya," ujar dia di Surabaya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

One Gate System

Ia mencontohkan seperti di Kawasan Ekowisata Mangrove Wonorejo, Surabaya. Penerapan one gate system atau pemberlakuan satu jalur juga dilakukan dengan tujuan supaya pengunjung tidak saling berpapasan untuk mencegah penularan COVID-19.

Tak hanya itu, kata dia, setiap pengunjung juga dilakukan pemeriksaan thermo gun (suhu tubuh) serta penyemprotan disinfektan.

"Seperti di MIC (Mangrove Information Center) Wonorejo itu ada sentra PKL juga. Kami batasi pengunjung kalau ramai, tapi selama ini tidak terlalu ramai," kata dia.

Tidak hanya itu, kata dia, di beberapa titik tertentu, pihaknya juga menyiagakan petugas pengawas.

Mereka bertugas mengontrol setiap pengunjung yang datang, bahkan ketika ada pengunjung yang tak pakai masker, petugas pun tak segan untuk melarang masuk ke lokasi.

"Pengunjung ketika mereka masuk sudah kita kontrol. Petugas pengawas juga pakai face shield dan melakukan pemeriksaan suhu tubuh pengunjung. Kami juga batasi jika pengunjung ramai," ujar dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.