Sukses

Khofifah Wanti-Wanti Metamorfosis Narkoba Berbentuk Jajanan Anak

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menuturkan, pengedar narkoba semakin pintar mengemas barang haram tersebut.

Liputan6.com, Surabaya - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mewanti-wanti generasi muda Jatim untuk tidak terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba. Terlebih saat ini narkoba telah bermetamorfosis dalam berbagai bentuk.

Hal tersebut disampaikan Khofifah pada peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) yang jatuh setiap 26 Juni, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat (26/6/2020).

"Mereka melakukan itu untuk mengelabui aparat. Mereka mengubah bentuk narkoba, mengemasnya dalam bentuk lain. Tidak lagi pil atau bubuk. Bahkan ada yang dalam bentuk makanan dan mainan. Mereka membuat pengonsumsinya ketergantungan," ungkap Khofifah. 

Khofifah mengatakan, pengedar narkoba semakin pintar mengemas barang haram tersebut. Penyusupan narkoba ke dalam makanan dan jajanan anak merupakan salah satu bentuk metamorfosis narkoba yang harus diwaspadai seluruh masyarakat.

Khofifah juga memperingatkan orangtua untuk lebih peduli dan hati-hati lantaran saat ini narkoba mengincar anak-anak. Di beberapa tempat ditemukan narkoba berbentuk jajanan anak-anak bahkan TK dan Pendidikan anak usia dini (PAUD).

"Perlu kewaspadaan orangtua untuk selalu cek and ricek anaknya sedang dimana, bergaul dengan siapa, dan yang penting Komunikasi antara orangtua dan anak harus lebih dekat dan harmonis," ujarnya.

Khofifah menyampaikan, seseorang yang menyalahgunakan narkoba, banyak di antaranya disebabkan oleh masalah keluarga dan kurangnya perhatian orangtua. 

"Situasi ini menjadi keprihatinan kita bersama. Dan keluarga adalah benteng utama menghindari pengalahgunaan narkoba," imbuhnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Hari Anti Narkotika Internasional 2020, LAN Surabaya Siapkan Aplikasi Cegah Narkoba

Sebelumnya, Lembaga Anti Narkotika (LAN) Surabaya telah menyiapkan aplikasi pelaporan warga untuk mencegah penyalahgunaan narkoba. Pembuatan aplikasi juga sebagai wujud pernyataan sikap menyatakan perang terhadap peredaran narkoba. 

Kabar tersebut ini menjadi kado peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) yang diperingati setiap 26 Juni. Pada peringatan Hari Anti Narkotika Internasional mengambil tema hidup 100 persen di era new normal, sadar sehat, produktif tanpa narkoba. 

"Ya kita tengah matangkan ini. Aplikasi pengaduan warga. Kita juga gandeng netizen dan Surabaya Digital City (SDC), grub medsos dengan ribuan anggota," ujar Ketua LAN Surabaya, Aldi Lazuardy, Jumat, 26 Juni 2020.

"Jadi nanti dengan adanya aplikasi ini, kegiatan apapun, baik terkait kamtibmas atau dikampungnya ada penyalahgunaan narkoba, warga cukup menekan tombol aplikasi ini, nanti semua akan terkoneksi dengan pihak terkait, baik polisi maupun BNN," ucap Aldi. 

Pria kelahiran Pasuruan ini juga mengingatkan masa pandemi COVID-19 menjadi kesiagaan agar jangan lengah terkait peredaran narkoba. Ia mengapresiasi berbagai pihak, baik BNN, kepolisian yang terus gencar menyatakan perang terhadap narkoba.

"Kita mengapresiasi. Kemarin Polrestabes Surabaya juga telah memusnahkan 144 kilogram narkoba. Beberapa waktu yang lalu BNN juga melakukan hal yang sama. Di tengah wabah Corona, tidak boleh lepas terhadap peredaran narkoba," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.