Sukses

8 Wisata Museum di Surabaya yang Unik dan Penuh Nilai Sejarah

Wisata museum di Surabaya tidak hanya memberikan relaksasi pikiran, namun juga edukasi.

Liputan6.com, Jakarta Wisata museum di Surabaya bisa menjadi alternatif liburan saat ke Kota Pahlawan. Apalagi, Surabaya juga merupakan salah satu kota yang memiliki sejarah panjang setelah Jakarta. Tidak heran, kamu bisa menemukan berbagai bangunan bersejarah di Ibu Kota Provinsi Jawa Timur ini. 

Ada berbagai museum bersejarah yang bisa kamu kunjungi di Surabaya. Hal ini tentunya tidak hanya bisa menjadi ajang refreshing, namun juga bisa sebagai pembelajaran terhadap sejarah. Apalagi, bangunan-bangunan ini dirawat dengan baik.

Wisata museum di Surabaya tidak hanya memberikan relaksasi pikiran, namun juga edukasi. Kota Pahlawan ini memang tidak lepas dari tempat-tempat bersejarah karena menjadi saksi bisu perlawanan masyarakat Surabaya terhadap para penjajah.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (23/6/2020) tentang wisata museum di Surabaya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Museum Surabaya (Gedung Siola) dan Museum Sepuluh Nopember

Museum Surabaya (Gedung Siola)

Wisata museum di Surabaya yang pertama adalah Museum Surabaya atau Gedung Siola. Gedung Siola merupakan bangunan cagar budaya yang menjadi saksi bisu pertempuran 10 November di Surabaya. Gedung Siola ini dahulu bernama White Laidlaw dan didirikan pada 1877.

Tempat ini menjual tekstil dan pakaian dan selanjutnya berkembang menjadi toserba terbesar di wilayah Hindia Belanda. Sekarang gedung ini disulap menjadi museum dengan nama Museum Kota Surabaya.

Museum Kota Surabaya ini berisi sekitar 1.000 benda-benda bersejarah yang berkaitan dengan perjalanan Kota Surabaya dari waktu ke waktu. Museum yang berlokasi di lantai 1 Gedung Siola ini dibuka sejak 3 Mei 2015.

Museum Sepuluh Nopember

Wisata museum di Surabaya selanjutnya adalah Museum Sepuluh Nopember. Letaknya berada di dalam komplek Tugu Pahlawan yang merupakan monumen ikonik Kota Surabaya. Museum ini memiliki bentuk arsitektur yang sangat menarik. Berdasarkan tinggi, ruas dan setiap garisnya mengandung makna yaitu 10, 11 dan 1945 yang merupakan Hari Pahlawan.

Museum ini terdiri dari dua lantai, lantai pertama berisi pameran patung yang melambangkan Arek-Arek Suroboyo. Kalau di lantai dua terdapat pameran berbagai senjata, foto-foto dokumenter dan peninggalan bersejarah lain dari para pejuang 10 November.

3 dari 5 halaman

Museum House of Sampoerna dan Monumen Kapal Selam

Museum House of Sampoerna

Museum House of Sampoerna merupakan salah satu wisata museum di Surabaya yang bisa kamu jadikan destinasi liburan. Lokasinya berada di Taman Sampoerna No.6, Surabaya. Museum ini dibangun pada 1862 dan merupakan museum tembakau sekaligus markas besar Sampoerna. Gaya arsitekturnya dipengaruhi oleh gaya kolonial Belanda.

Begitu masuk, kamu akan mencium aroma khas dari tembakau. Di sini terdapat pameran yang berkaitan dengan produksi rokok Sampoerna, mulai dari beberapa cengkeh yang nantinya digunakan untuk membuat rokok, pemantik api, replika warung rokok, deretan foto, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Terdapat fasilitas lain seperti bus keliling Surabaya gratis, kafe, hingga ada toko souvenirnya. Untuk masuk ke museum ini kamu tidak dipungut biaya sedikit pun.

Monumen Kapal Selam

Wisata museum di Surabaya berikutnya adalah Monumen Kapal Selam. Bentuknya merupakan bentuk asli kapal KRI Pasopati 410 dari Satuan Kapal Selam Armada RI Kawasan Timur yang dibuat oleh Uni Soviet pada 1952 lalu.

Monumen kapal selam ini resmi dibuka untuk umum pada 15 Juli 1998. Hal yang menarik di sini ialah kamu bisa mencoba periskop asli, karena monumen kapal selam seperti ini hanya ada dua di dunia. Kamu juga bisa mengikmati berbagai fasilitas lainnya dan berfoto sepuasnya di museum ini.

4 dari 5 halaman

Museum W.R. Soepratman dan Museum HOS Tjokroaminito

Museum W.R. Soepratman

Wisata museum di Surbaya berikutnya adalah Museum W.R. Soepratman. Dibangun pada abad ke-20, rumah ini ditempati oleh pencipta lagu Indonesia Raya, Wage Rudolf (W.R.) Soepratman setelah pindah dari Pemalang ke Surabaya pada 1937.

Museum ini awalnya merupakan rumah pahlawan nasional WR. Soepratman sendiri yang disulap menjadi museum yang edukatif. Museum ini diresmikan bertepatan dengan Hari Pahlawan yakni 10 November 2018.

Terdapat foto-foto sejarah serta replika yang berhubungan dengan WR Soepratman. Mulai dari foto orang tua WR Soepratman, replika baju hingga replika biola yang dikenal selalu dibawa oleh pria kelahiran 09 Maret 1903 itu.

Museum HOS Tjokroaminito

Sama seperti Museum W.R. Soepratman, rumah pahlawan nasional HOS Tjokroaminito beserta keluarganya juga disulap menjadi Museum HOS Tjokroaminito. HOS Tjokroaminito adalah guru bangsa sehingga banyak tokoh-tokoh besar yang belajar dan berdiskusi hingga tinggal di rumah itu.

Pada 27 November 2017, museum ini diresmikan oleh Walikota Surabaya Tri Rismaharini sebagai salah satu destinasi wisata sejarah. Pengunjung dapat melihat ruang tidur dan ruang tamu keluarga HOS Tjokroaminoto, hingga kamar tempat menginap Ir. Soekarno ketika masih bersekolah.

5 dari 5 halaman

Museum Kanker Indonesia dan Museum Kesehatan

Museum Kanker Indonesia

Museum kanker Indonesia merupakan salah satu wisata museum di Surabaya yang didirikan pada 2013. Museum ini merupakan museum kanker pertamad di Indonesia. Di museum ini, kamu bisa belajar tentang berbagai penyakit kanker.

Kamu bisa mempelajari penjelasan yang cukup rinci tentang kanker dari gejala sampai ke penanganannya, serta tersedia puluhan alat peraga yang menyerupai organ dengan sel kanker yang diawetkan.

Museum Kesehatan

Wisata museum di Surabaya berikutnya adalah Museum Kesehatan. Museum ini memang khusus untuk mengabadikan perkembangan dunia kesehatan. Mulai dari peralatan kedokteran zaman dahulu sampai sekarang, arsip kesehatan, hingga alat kesehatan tradisional.

Bahkan, kamu juga bisa menemukan area pengobatan tradisional yang juga mengandung unsur horor seperti santet dan boneka jelangkung. Kamu bisa mengunjungi museum ini untuk edukasi.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini