Sukses

5 Daerah di Jawa Timur Ini Catat Kasus Demam Berdarah Dengue Tertinggi

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur menyatakan, meski penderita dan kematian akibat demam berdarah dengue (DBD) pada 2020 di bawah tahun lalu, pihaknya berupaya untuk menekan angka.

Liputan6.com, Jakarta - Dinas Kesehatan Jawa Timur (Jatim) melaporkan kasus demam berdarah dengue (DBD) di wilayah setempat selama Januari-22 Juni 2020 mencapai 5.733 kasus. Dilaporkan 52 orang meninggal dunia.

"Jumlah ini menurun dari pada tahun lalu. Di periode yang sama ada 16.279 penderita dan 167 orang meninggal dunia," tutur Kepala Dinkes Jatim, dr Herlin Ferliana, seperti dikutip dari Antara, Selasa (23/6/2020).

Lima daerah yang terpantau dengan penderita demam berdarah denguetinggi yakni Kabupaten Malang, Jember, Pacitan, Trenggalek dan Kediri.

Sedangkan jumlah kematian tertinggi akibat DBD ada di Pacitan tujuh orang, Kediri lima orang, Banyuwangi dan Malang masing-masing empat orang serta Bondowoso, Ngawi dan Trenggalek tiga orang.

Meski jumlah penderita dan kematian akibat demam berdarah denguepada 2020 masih jauh di bawah tahun lalu, Herlin menuturkan, Dinkes Jatim tetap berupaya menekan angkanya agar tidak bertambah.

Pihaknya juga melibatkan masyarakat terhadap pelaksanaan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) khusus di sektor rumah tangga secara mandiri.

"Agar masyarakat terus melakukan PSN secara rutin, serentak, bermutu dan berkesinambungan," tutur dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dinkes Jatim Imbau Warga Cepat Tanggap

Herlin mengimbau masyarakat cepat tanggap apabila mengetahui anggota keluarga atau tetangganya yang terjangkit DBD. Karena gejalanya bisa dikenali seperti demam tinggi selama dua sampai tujuh hari, bintik merah di bagian tubuh hingga nyeri dan mual.

"Segera membawa ke fasyakes (puskesmas atau klinik) terdekat apabila ada anggota keluarga dengan gejala demam, setelah dua hari tidak turun panasnya setelah minum obat penurun panas," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.