Sukses

Tanggapan Sekda Bondowoso Terkait Video Viral COVID-19

Sekretaris Daerah Kabupaten Bondowoso Saifullah menyatakan, video telah diedit dan dipelintir sejumlah orang.

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Daerah Kabupaten Bondowoso Saifullah menyatakan, pernyataannya saat seminar daring yang viral di media sosial semata-mata untuk menyemangati dan membangun optimisme masyarakat agar tidak panik dalam menghadapi pandemi COVID-19.

"Jadi begini, saat konferensi video saat itu ada empat tokoh, seperti dosen Universitas Jember dan Nurul Jadid Paiton. Pada prinsipnya Pemkab Bondowoso menyikapi kondisi pandemi saat ini, kami jawab bahwa Bondowoso sudah menyiapkan era normal baru," ujar Sekda Saifullah saat dihubungi di Bondowoso, ditulis Jumat (12/6/2020), seperti dikutip dari Antara.

Ia berharap dalam menyambut normal baru ada kebangkitan-kebangkitan ekonomi baru, kebangkitan sosial baru, dan peradaban baru.

Tujuan menyampaikan hal itu dalam konferensi video itu, menurut dia, agar dalam menghadapi pandemi COVID-19 beralih ke persoalan membangun Kabupaten Bondowoso.

"Kenapa saya katakan begitu, karena hampir semua pasien positif corona sembuh dan bahkan ada pasien yang menurut kami parah akhirnya juga sembuh. Sebenarnya kami memberikan optimisme kepada masyarakat agar tidak terlalu terbebani," tutur dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Video Telah Diedit

Dalam potongan video yang tersebar di media sosial dan viral karena pernyataanya kontroversi, Saifullah mengatakan, video itu telah diedit dan dipelintir sejumlah orang.

"Tujuannya tidak lain untuk menyemangati masyarakat agar tidak panik dan tidak terlalu takut berlebihan, tapi kan 'gorengannya' luar biasa," ucapnya.

Sekda Bondowoso juga tidak menampik bahwa Pemkab Bondowos tidak hanya terkonsentrasi penanganan COVID-19, namun juga fokus pada pertanian dan menjamin pasokan pupuk subsidi yang dibutuhkan petani.

"Karena sampai sekarang e-RDKK baru 52 persen, makanya kami kebut agar pupuk subsidi terpenuhi. Untuk penanganan COVID-19 juga tetap menjadi perhatian kami," tuturnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.