Sukses

Lontong Balap hingga Sayur Lodeh, Menu Makanan Favorit Risma Saat Lebaran

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) menggelar halalbihalal online pada Sabtu, 24 Mei 2020.

Liputan6.com, Jakarta - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) menggelar halalbihalal online pada perayaan Idulfitri, Sabtu, 24 Mei 2020 di tengah pandemi Corona COVID-19.

Risma mengatakan, biasanya mengadakan open house usai melakukan Salat Idulfitri. Pada perayaan Lebaran 2020 dirayakan dengan berbeda. Risma menggelar halalbihalal online. Dengan menggelar silaturahmi online tersebut juga tetap masih bisa silaturahmi dengan masyarakat. Saat Lebaran, Risma juga berkumpul bersama keluarga.

Risma menyampaikan hal itu saat program acara Silaturahome, Selasa (26/5/2020). Pada saat acara itu, Risma juga mengakui sejumlah makanan favoritnya saat Lebaran. Wali Kota Surabaya ini menyukai lontong balap, opor, ketupat, tahu tek, sayur lodeh, pecel, dan gado-gado.

"Semua benar, suka semua. Jadi pokoknya yang ada sayurnya suka,” kata dia.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Momen Lebaran, Risma Ingatkan Anak Muda Surabaya Siap Segala Kondisi

Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) menggelar halal bihalal lewat online seusai Salat Idulfitri 1441 Hijriah untuk memperat tali silaturahmi di Rumah Dinas Wali Kota Jalan Sedap Malam Surabaya, Minggu (24/5/2020) pagi.

Pada kesempatan itu, Risma mewakili jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengucapkan permohonan maaf kepada seluruh warga jika selama ini terdapat kesalahan.

Dia menuturkan, meski Lebaran kali ini berbeda dari biasanya, tetapi wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya ini meminta kepada masyarakat agar tetap bersyukur.

"Saat ini kita berlebaran dalam kondisi yang tidak seperti biasanya. Memang ini berat. Namun kita harus bersyukur karena masih diberi kesehatan,” kata Risma, seperti dikutip dari laman Surabaya.go.id.

Oleh karena itu, Risma berharap kepada warganya agar selalu siap menghadapi kondisi apapun dan segala macam perubahan yang ada. Bagi dia, tidak ada sesuatu yang paling langgeng selain perubahan. Meskipun terkadang segala macam perubahan datangnya tanpa diduga-duga. Oleh karena itu, ia mengimbau agar warga tetap cermat menghadapi kondisi terutama di tengah pandemi COVID-19.

"Yang langgeng adalah perubahan. Kadang kita tidak pernah mengira terjadi perubahan itu. Karena itu kita harus siap dengan kondisi apapun,” ungkapnya.

Presiden UCLG Aspac ini juga menuturkan, makna Hari Raya Idulfitri adalah kemenangan. Setelah melewati sebulan berpuasa hari ini tiba waktunya untuk mencapai hari kemenangan dengan saling memaafkan. "Meskipun kondisinya berat kita harus menang,” tegasnya.

Dalam momen itu, Risma meminta kepada seluruh generasi muda untuk mengambil sisi positif dengan terus berjuang meskipun keadaannya berat. Bagi dia, ini adalah momen untuk anak-anak muda meningkatkan kemampuannya di bidang ilmu teknologi. Mengingat teknologi di masa pandemi teramat dibutuhkan.

“Mungkin suatu saat kita bisa berprestasi dengan teknologi yang kalian tekuni hari ini. Mari kita ambil semua kejadian dari sisi positifnya. Supaya bebannya berkurang,” kata dia di Surabaya.

3 dari 3 halaman

Teruskan Perjuangan

Di kesempatan itu, puluhan pertanyaan terlihat masuk yang ditujukan kepada Wali Kota Risma melalui kanal media sosial. Ia pun menjawab pertanyaan tersebut dengan membeberkannya mungkin sesekali sambil mengingat-ingat. Bahkan, di momen itu, seringkali ia menyampaikan jika open house digelar mungkin tamunya hanya sekitar 2 ribuan saja.

"Tapi kalau begini enak. Semuanya bisa nonton. Yang ketemu saya lebih banyak dari sini,” ucapnya sembari tersenyum

Terakhir, ia pun meminta agar warga Surabaya saling memaafkan satu sama lain dan tetap berjuang di tengah pandemi Covid-19. Tak hanya itu, ia juga berpesan kepada anak-anak muda agar meneruskan kemerdekaan yang telah diraih para pahlawan. Berjuang untuk bangsa Indonesia bisa dilakukan dengan berbagai karya.

“Ingat saat para pejuang berjuang memerdekaan ini apakah sebelumnya sudah punya pengalaman? Tidak. Tapi mereka bisa memenangkan. Itu yang harus kita tiru,” pungkas dia.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.