Sukses

Peduli Tenaga Medis, Pria asal Pasuruan Berpakaian APD Gelar Aksi Tunggal

Dalam video tersebut, pria yang diketahui bernama Henry Sulfianto asal Bangil Pasuruan ini menggunakan perlengkapan layaknya tenaga medis.

Liputan6.com, Surabaya - Sebuah video seorang laki-laki yang mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap antara lain hazmat, pelindung kepala, masker, sarung tangan dan sejenisnya, beredar di media sosial. 

Dalam video tersebut, pria yang diketahui bernama Henry Sulfianto asal Bangil Pasuruan ini menggunakan perlengkapan layaknya tenaga medis. Hal ini sebagai bentuk peduli terhadap para medis yang sudah berjuang mati-matian melawan COVID-19. 

Henry juga mengutarakan keprihatinannya terhadap masyarakat yang masih banyak mengabaikan anjuran protokol kesehatan yang sudah dikeluarkan oleh pemerintah.  "Ayo keluar semua, kami sudah capek," ujar Henry dalam video tersebut. 

Henry menuturkan, aksi tersebut dilakukan pada Kamis, 21 Mei 2020. Dia berjalan menuju pusat perbelanjaan di Bangil. Dia menuturkan, ini adalah bentuk keprihatinan atas banyaknya warga Pasuruan yang terpapar COVID-19.

Di sisi lain, ini adalah sindiran untuk masyarakat yang tidak mempedulikan bahayanya virus ini, dan seolah mengabaikan anjuran yang sudah dikeluarkan oleh pemerintah.

"Kami peduli terhadap para medis yang sudah berjuang mati-matian melawan COVID-19. Di sisi lain, kami juga prihatin karena masyarakat tetap berbelanja baju menjelang lebaran tanpa memikirkan risiko penyebaran Covid-19," kata Henry, Jumat (22/5/2020). 

Saksikan Video di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Masih Banyak Warga Abaikan Protokol

Henry menyebut, masih banyak masyarakat yang mengabaikan protokol kesehatan. Mereka tetap berkerumun dan berburu di mal atau pusat perbelanjaan untuk membeli kue ataupun baju persiapan menyambut Lebaran.

"Kami jujur sangat prihatin. Mereka lupa, ada tim medis yang terus berjuang. Banyaj para medis yang berjuang untuk merawat pasien korona, tapi ini masih banyak masyarakat yang mengerumuni mall dan santai," ia menambahkan.

Ia menyebut, harusnya, masyarakat tetap berdiam diri di rumah agar bisa ikut serta dan aktif mengantisipasi penyebaran Corona COVID-19 yang semakin parah. Bukan, keluyuran dan berburu barang ke mal untuk belanja.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.