Sukses

Pemprov Jatim Distribusikan Sembako bagi Warga Jatim di Jabodetabek

Total nilai bantuan sembako yang dikirimkan ke Jabodetabek adalah 1.900 paket sembako dan uang jaring pengaman sosial atau bansos senilai Rp 372,6 juta.

Liputan6.com, Surabaya - Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) terus menyisir terhadap warganya yang ada di kawasan Jabodetabek.  Berdasarkan deteksi dari radar bansos yang dimiliki Pemprov Jawa Timur per Selasa, 19 Mei 2020 ada sebanyak 1.900  warga Jawa Timur yang ada di Jabodetabek, tertahan tidak bisa mudik dan terdampak secara ekonomi karena COVID-19.

Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengirimkan bantuan berupa sembako dan juga mengirimkan uang bansos sebesar Rp 200.000 per bulan pada 1.900 warga Jatim terdampak covid-19 yang ada di Jabodetabek, Senin (19/5/2020). 

Total nilai bantuan sembako yang dikirimkan ke Jabodetabek adalah 1.900 paket sembako dan uang jaring pengaman sosial atau bansos senilai Rp 372,6 juta. 

"Pemberangkatan bantuan paket sembako ini adalah untuk warga  Jawa Timur di Jabodetabek, yang kondisinya mereka kini tak  mudik dan ekonominya terdampak covid-19, maka kita ingin memberikan sapaan dalam bentuk sembako dan juga bansos senilai Rp 200 ribu per bulan, yang kami berikan sampai tiga bulan," kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, saat memberangkatkan truk sembako ke Jabodetabek dari Gedung Grahadi.

Bantuan sebanyak 1.900 paket bantuan sembako tersebut diberangkatkan menggunakan truk untuk dikirim menuju Jabodetabek. Sembako itu akan disalurkan bagi penerima yang sudah terdata di Pemprov Jatim.

Saksikan Video di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

347 Orang Mendaftar di Radar Bansos

Lebih lanjut disampaikan Kalaksa BPDB Provinsi Jawa Timur Suban Wahyudiono, sebanyak 1.900 warga Jawa Timur yang ada di Jabodetabek tersebut 347 orang di antaranya adalah warga Jatim di Jabodetabek yang mendaftar dalam radar bansos. 

Kemudian sebanyak 1.553 orang lainnya adalah warga Jawa Timur yang tergabung dalam paguyuban-paguyuban perantau di Jabodetabek. Misalnya paguyuban pedagang soto, pedagang sate, yang terkomunikasikan masih bertahap di sana. 

"Pesan dari ibu gubernur adalah setiap mereka disalurkan bantuan uang senilai Rp 200 ribu per bulan, dalam tiga bulan ke depan, kemudian juga ditambahi dengan sembako 5 kg beras, gula pasir, satu liter minyak goreng dan juga telur sepuluh butir dan 10 bungkus mie," kata Suban. 

Jika masyarakat yang belum terdaftar dalam radar bansos tetapi ternyata membutuhkan intervensi dari emprov, akan terus disisir Pemprov Jatim dan diberikan bantuan yang dibutuhkan.

Pemberangkatan sembako dan uang bantuan senilai Rp 200.000 untuk 1.900 warga Jatim di Jabodetabek hari ini adalah bulan pertama. Dan masih akan dilakukan di bulan kedua dan ketiga. 

"Saat ini Pemprov Jatim memberikan bantuan pada warga kita yang ada di Jabodetabek karena mereka kini tidak bisa mudik, dan sedang dalam penerapan PSBB," kata Suban. 

Selain memberikan bantuan pada warga Jatim yang ada di luar provinsi, Pemprov Jatim juga memberikan bantuan sama bagi warga nonKTP Jatim dan sedang ada di Jatim serta terdampak COVID-19. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.