Sukses

Puluhan Pedagang di Dua Pasar Surabaya Ikuti Rapid Test

Rapid test diikuti sekitar 20 pedagang di Pasar Simo, 10 pedagang Pasar Simo Gunung, dan 10 pedagang pasar tumpahan.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kota Surabaya menggelar rapid test atau tes cepat di Pasar Simo dan Pasar Simo Gunung, Surabaya, Jawa Timur yang dijalani puluhan pedagang. Tes cepat ini dilakukan untuk melindungi pedagang dan pembeli dari penyebaran Corona COVID-19.

Hal itu seperti disampaikan Kepala Bagian Administrasi Perekonomian dan Usaha Daerah Pemkot Surabaya Agus Hebi Djuniantoro. Selain itu, rapid test dilakukan setelah ada temuan salah satu pedagang setempat terkonfirmasi positif terpapar Corona COVID-19 dan sudah meninggal dunia.

"Hari ini kita lakukan rapid test. Sambil kita menunggu hasilnya," ujar Agus Hebi, seperti dikutip dari Antara, Kamis (7/5/2020).

Dia menuturkan, rapid test kali ini diikuti sekitar 20 pedagang di Pasar Simo, 10 pedagang Pasar Simo Gunung, dan 10 pedagang pasar tumpahan.

Hebi mengatakan, jika dari hasil rapid test tersebut tidak ditemukan ada yang reaktif, maka pasar tersebut kembali dibuka dan beroperasi seperti biasa. Akan tetapi, ia menegaskan, sesuai informasi yang diperoleh dari camat setempat ada salah satu pedagang pasar tumpah yang setelah dilakukan rapid test hasilnya adalah reaktif.

"Tetapi, kemarin saya dapat info dari Pak Camat bahwa pasar yang tumpah ini kemarin di-rapid test ada satu yang positif dan kita tindak lanjuti swab," ujar dia.

Oleh karena itu, Hebi menyatakan, sesuai protokol yang ditetapkan, kedua pasar di Surabaya tersebut untuk sementara waktu harus dilakukan karantina wilayah dan isolasi mandiri selama 14 hari, terhitung mulai 7–20 Mei 2020.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Terus Berkoordinasi

Saat ini, pihaknya sudah berkoordinasi dengan satgas untuk terus tracing atau pelacakan penularan virus corona atau COVID-19. "Mereka memang tidak boleh beraktivitas di pasar tersebut untuk beberapa waktu ini.  Namun, tetap masih boleh berdagang dengan cara belanja daring," kata dia.

Selain melakukan tracing, Hebi juga menyatakan, pihaknya sudah mendata para pedagang yang terdampak dan akan bersurat kepada Dinas Sosial Surabaya untuk diberikan intervensi berupa bantuan.

"Kita data untuk pedagang yang ada di PD Pasar Surya. Kemudian, warga yang terdampak kita minta kecamatan untuk mendata. Kemudian dikirim ke Dinsos supaya ada intervensi dari pemkot," ujar dia.

Hebi menuturkan, pihaknya melakukan rapid test dari tetangga stan di pasar dan tetangga rumah. "Jadi, rumah penderita yang meninggal ini di depan pasar. Ia juga beraktivitas di dalam pasar. Nah, yang kita rapid test ini tetangga dari stan dan sama tetangga rumah," tutur dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.