Sukses

Tanggapan Pemkot Surabaya Terkait Kasus Covid-19 di Sampoerna Rungkut

Sejumlah karyawan pabrik rokok juga dikarantina di salah satu hotel setelah diketahui dari hasil rapid test.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kota Surabaya menanggapi ada klaster baru penularan COVID-19 dari lokasi pabrik rokok PT HM Sampoerna Tbk, di kawasan Rungkut, Surabaya, Jawa Timur.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) menuturkan, kasus itu bermula dari ada karyawan di pabrik rokok yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) yang tidak jujur dan memilih tetap bekerja.

“Padahal, pasien itu harus menjalani karantina. Itu masalahnya,” ujar Risma, seperti dikutip dari Antara, Jumat (1/5/2020).

Risma menuturkan, kasus di pabrik itu sebetulnya bukan klaster baru karena sudah diketahui oleh pihak puskesmas setempat, tetapi kurang pengawasan.

Oleh karena itu, Risma menuturkan, Pemkot Surabaya bekerja sama dengan TNI dan Polri saat ini terus berupaya menelusuri atau tracing atau melacak PDP tersebut.

“Jika hanya dilakukan puskesmas sendiri, masih kurang. Makanya sekarang semua data pasien sudah masuk ke TNI dan polisi, bahkan nomor telepon juga dilacak polisi,” tutur dia.

Langkah ini, menurut Risma dilakukan untuk memastikan agar tidak ada lagi mata rantai penyebaran COVID-19 di Surabaya. Selain itu, sejumlah karyawan juga dikarantina di salah satu hotel setelah diketahui dari hasil rapid test.

“Kita masukkan dulu ke hotel. Belum tentu positif COVID-19 karena dia baru rapid test belum swab. Jadi makanya kita masukkan dulu dia di hotel,” tutur dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

PT HM Sampoerna Hentikan Sementara Produksi di Pabrik Rungkut Surabaya

Terdapat dua karyawan pabrik PT HM Sampoerna Tbk yang positif terinfeksi COVID-19 dan sudah dirawat di rumah sakit, tetapi keduanya telah meninggal dunia. Menindaklanjuti kasus itu, tim Gugus Tugas COVID-19 Jatim menelusuri terhadap sekitar 500 karyawan pabrik rokok HM Sampoerna.

Semua karyawan itu kemudian dilakukan rapid test dan hasilnya sebanyak 98 orang dinyatakan reaktif COVID-19. Selanjutnya juga dilakukan pemeriksaan swab dan sampai sekarang masih menunggu hasilnya.

Dari 98 orang karyawan, sebanyak 91 orang di antaranya hingga kini diisolasi di sebuah hotel di Surabaya. Sedangkan tujuh orang lainnya menjalani rawat inap di rumah sakit karena mengalami gejala klinis COVID-19.

Sementara itu, Direktur PT HM Sampoerna Tbk, Elvira Lianita dalam siaran persnya mengatakan manajemen telah menghentikan sementara kegiatan produksi di pabrik Rungkut 2, Surabaya, sejak 27 April 2020 sampai dengan waktu yang ditentukan.

"Penghentian sementara ini bertujuan agar kami dapat melaksanakan pembersihan dan sanitasi secara menyeluruh di area pabrik Rungkut 2 sekaligus menghentikan tingkat penyebaran COVID-19 yang sekarang telah berdampak pada beberapa karyawan kami di lokasi tersebut," ujar dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.