Sukses

Permintaan Pengusaha Truk di Jawa Timur Saat Penerapan PSBB Surabaya Raya

Aptrindo Jawa Timur menyatakan, jika ada sebagian ruas jalan yang ditutup, pemerintah setempat harus memberikan informasi terlebih dahulu agar tidak menghambat pengiriman logistik.

Liputan6.com, Jakarta - Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Jawa Timur menyatakan, sejauh ini tidak ada hambatan pengiriman logistik di Jawa Timur.

Akan tetapi, mengalami sedikit hambatan di daerah lain seperti dari DKI Jakarta ke Jatim, sehingga pengiriman barang dari Jabodetabek ke Jatim menurun sejak Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diterapkan di Jakarta.

Sekjen Aptrindo Jawa Timur (Jatim)  Eddo Adrian Wijaya menuturkan, menurunnya volume tersebut, membuat truk sering kosong ketika akan kembali ke Jatim, sehingga sopir harus menunggu beberapa hari hingga muatan truk penuh dan bisa kembali ke Jatim.

"Tapi untuk volume pengiriman logistik dari Jatim ke Jabodetabek sejauh ini masih normal," ujar dia, seperti dikutip dari Antara, Sabtu (25/4/2020).

Eddo mengatakan, pengusaha siap melakukan pengangkutan barang di Jawa Timur, termasuk pengiriman Alat Pelindung Diri (APD) dan obat-obatan untuk keperluan donasi dan kemanusiaan. Pengusaha truk, kata dia, ikut mendukung program donasi salah satunya dengan tidak menarik biaya angkutan dan sewa truk terlalu mahal.

"Pengusaha truk mendukung pengiriman kebutuhan bahan makanan seperti beras, mie goreng, minyak goreng dan komoditas lainnya yang mengalami kenaikan permintaan angkutan sejak beberapa pekan terakhir," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Aptrindo Minta Informasi Rute Jalan yang Ditutup

Selain itu, Aptrindo menginginkan pemerintah provinsi (pemprov), pihak kepolisian, dan pemerintah kota, yang memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sebagai upaya pencegahan COVID-19, untuk mengkoordinasikan dan menginformasikan rute penutupan jalan agar pasokan logistik tidak terhambat.

Ia menuturkan, jika ada sebagian ruas jalan yang ditutup, pemerintah setempat harus memberikan informasi terlebih dahulu agar tidak menghambat pengiriman logistik.

"Jadi jangan sampai sopir bingung ini truk mau lewat mana. Nanti malah terhambat kalau mau kirim muatan," ujar Eddo.

Eddo mengaku mendukung penerapan PSBB di Jatim sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19. Apalagi PSBB tidak mengganggu aktivitas pengiriman logistik.

"Sektor logistik menjadi sektor yang dikecualikan dalam penerapan PSBB, sehingga para pengusaha sudah bersiap menghadapi PSBB yang diterapkan di Surabaya, Sidoarjo dan Gresik," kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.