Sukses

Ada 11 Kecamatan di Gresik Bakal Terkena Imbas PSBB

Pemerintah Kabupaten Gresik masih menunggu Pergub Jawa Timur untuk menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB)

Liputan6.com, Surabaya - Pemerintah Kabupaten Gresik masih menunggu Peraturan Gubernur Jawa Timur untuk menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Terkait penerapan PSBB tersebut, sebanyak 11 kecamatan dari total 18 kecamatan di Kabupaten Gresik, Jawa Timur bakal terkena dampak dari rencana PSBB.

Pelaksanaan PSBB tersebut untuk mengantisipasi penyebaran pandemi global COVID-19 di tiga wilayah antara lain Surabaya, Gresik dan Sidoarjo.

Namun demikian, Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkab Gresik Reza Pahlevi menuturkan, belum bisa menyebut mana saja 11 kecamatan yang terkena dampak pemberlakukan PSBB di wilayah itu, sebab pemkab masih menunggu Peraturan Gubernur (Pergub) sebagai landasan pelaksanaan PSBB.

"Semua masih menunggu Pergub Jatim. Rencana malam ini akan diputuskan, termasuk kami," ujar Reza, seperti dikutip dari Antara, Minggu (19/4/2020).

Pergub kata dia, dibutuhkan sebagai landasan atau dasar hukum pemberlakuan PSBB di tiga wilayah setempat, termasuk terkait hukuman apabila ada yang melanggar.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Gubernur Khofifah Panggil Tiga Kepala Daerah Bahas PSBB

Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memanggil Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini untuk membahas PSBB) di wilayah setempat terkait semakin meluasnya COVID-19.

Selain memanggil Tri Rismaharini, Gubernur Khofifah selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jatim juga memanggil dua kepala daerah lainnya, yakni Bupati Gresik Sambari Halim Rudianto dan Plt Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifudin, beserta pejabat Forkopimda.

Dipanggilnya kedua kepala daerah tersebut, kata dia, karena Sidoarjo dan Gresik terletak dekat dan berbatasan dengan Surabaya serta memiliki pola interaksi kewilayahan sangat erat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.