Sukses

Program Belajar di Rumah, Pemprov Jatim Akui Ada Daerah yang Sulit Akses Internet

Berikut sejumlah daerah di Jawa Timur (Jatim) yang sulit akses internet untuk program belajar di rumah.

Liputan6.com, Surabaya - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim), melalui Dinas Pendidikan mengakui masih ada sejumlah daerah yang siswa sekolahnya (SMA/SMK/PK-PLK) kesulitan mengakses internet untuk melaksanakan program belajar di rumah selama masa pandemi Covid-19.

"Sekolah di Jatim yang tidak bisa dijangkau internet, di antaranya yang ada di daerah pegunungan di Pacitan. Di sana ada tiga sekolah yang kesulitan mengakses internet. Tetapi masih bisa menggunakan WhatsApp," ujar Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jatim, Wahid Wahyudi di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (17/4/2020). 

Selain tiga sekolah di Pacitan yang dia sebutkan, ada enam sekolah lain yang ada di daerah kepulauan Sumenep yang siswanya juga kesulitan mengakses internet. Salah satunya, kata Wahid, di Pulau Sakala.

"Karena tidak bisa internet, belajar mengajar tetap dilakukan di sekolah. Siswa masuk setiap hari tetapi protokol tetap dilaksanakan. Jumlah siswanya juga sedikit sehingga bisa diatur jaraknya dan tetap pakai masker," kata Wahid.

"Nah, ada lima lainnya (juga di daerah kepulauan Sumenep tapi tidak dia sebutkan detail) itu hanya bisa pakai SMS. Proses belajar mengajarnya pun pakai SMS," ia menambahkan.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Update Corona COVID-19 di Jatim pada 17 April 2020

Sebelumnya, dinamika penyebaran kasus Corona COVID-19 ada penambahan delapan orang di Jawa Timur (Jatim). Data kemarin jumlah pasien 514 dan terbaru menjadi 522 orang.

Delapan pasien positif Corona COVID-19 itu berasal dari Kota Surabaya empat orang, dan satu orang masing-masing dari Kabupaten Malang, Bangkalan, Sidoarjo, dan Lamongan.

"Dari 522 orang yang positif ada sebanyak 378 orang yang masih dirawat," ujar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat, 17 April 2020.

Sementara untuk jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Jatim ada 1.826 orang, dan 1.014 orang di antaranya masih dalam pemantauan.Sedangkan Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 15.942 orang, dan yang masih dipantau ada 7.278 orang.

Merujuk pada terus meningkatnya kasus Corona Covid-19 di Jatim, Khofifah memohon kepada masyarakat agar tidak keluar rumah, terkecuali ada urusan sangat penting seperti kebutuhan logistik, kesehatan, prekonomian atau perdagangan.

"Kalau kita mencegah diri kita, sama halnya mencegah diri kita dari penyebaran orang lain. Maka itu di rumah saja, dan keluar rumah hanya seperlunya, dan wajib pakai masker. Jika keperluannya sudah selesai, segeralah pulang," pungkas Khofifah.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.