Sukses

Berbahan Lidah Buaya, Siswa Sidoarjo Buat Cairan Pencuci Tangan

Mesi Pemerintah Kabupaten Sidoarjo telah meliburkan siswa menyusul penyebaran virus corona, siswa SMA Muhammadiyah 1 Taman, Sidoarjo tetap membuat cairan pembersih tangan.

Liputan6.com, Jakarta - Siswa SMA Muhamadiyah 1 Taman (Smamita) Sidoarjo, Jawa Timur menggunakan lidah buaya sebagai bahan dasar pembuatan cairan pembersih tangan untuk selanjutnya dibagikan kepada masjid-masjid di kabupaten setempat sebagai upaya mengantisipasi penyebaran virus corona atau COVID-19.

Siswa Kelas X Smamita Taman, Bunga Okta Mutiara Prihandini mengatakan, pembuatan cairan pembersih tangan dilakukan menyusul langkanya penjualan cairan pembersih tangan di pasaran akhir-akhir ini, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis, 19 Maret 2020.

"Cairan pembersih tangan ini dibuat dari bahan-bahan yang sederhana, seperti ekstrak lidah buaya, alkohol 96 persen, glicerol 65 persen, dan beberapa bahan lainnya," katanya, dilansir dari Antara.

Ia mengatakan, semua cairan tersebut dicampur dengan ukuran tertentu, selanjutnya dikemas ke dalam botol.

"Penggunaan lidah buaya merupakan pelembab alami untuk melembutkan kulit. Cara pembuatannya cukup sederhana yang pertama lidah buaya, diambil dagingnya yang berwarna putih. Kemudian dihancurkan dan di ambil ekstraknya," katanya.

Bunga mengatakan, pembuatan cairan pembersih tangan itu sudah dilakukan beberapa tahun lalu untuk kalangan sendiri, sebelum terjadinya wabah COVID-19.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dibagi Gratis ke Masyarakat

Karena sekarang ini, lanjut Bunga, ada penyebaran virus corona, dan cairan pembersih tangan itu langka. Maka kami bersama lima siswa Smamita Taman memperbanyak lagi jumlahnya.

Ia mengatakan, guna menghadapi situasi seperti itu siswa Smamita Sidoarjo membuat sendiri cairan pembersih dari tanaman lidah buaya.

Kepala Sekolah Smamita Taman Sidoarjo, Zainal Arif, mengatakan meskipun saat ini para siswa diliburkan, beberapa siswa memilih membuat cairan pembersih tangan untuk kepentingan orang lain.

Hasil karya mereka nantinya akan diberikan secara gratis ke masjid-masjid dan sekolah. "Hasil karya dari kelima siswa sebanyak 50 liter. Itu nantinya akan di bagikan secara gratis ke masjid dan sekolahan," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.