Sukses

Pesan Risma kepada Warga Surabaya, Ayo Jaga Jarak Minimal Satu Meter

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini (Risma) Risma tak bosan-bosannya untuk mengingatkan warga Surabaya menerapkan sosial distancing atau pembatasan sosial.

Liputan6.com, Jakarta - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) terjun langsung untuk mensosialisasikan pencegahan virus corona baru atau COVID-19 kepada warga Surabaya.

Risma tak bosan-bosannya untuk mengingatkan warga Surabaya menerapkan sosial distancing atau pembatasan sosial. Sebelumnya sambil ngevlog, Risma mengimbau warga Surabaya untuk bergotong royong mencegah virus corona baru COVID-19.

Lewat vlog tersebut, Risma menuturkan, perlu kerja keras untuk melawan virus corona baru tersebut. Salah satunya menerapkan social distancing atau pembatasan sosial. Menerapkan social distancing itu dengan tidak berjabat tangan, menghindari orang banyak, berdiri beberapa meter dari orang dan paling penting tinggal di rumah jika Anda merasa sakit.

"Tidak boleh pegangan tangan, salaman sementara tidak apa. Yang pacaran sementara tidak usah pegangan tangan. Kemudian kalau duduk agak jauh jaraknya yang dianjurkan para ahli, minimal satu meter, di warung, kafe, taman, jaga jarak,” ujar dia lewat vlog.

Nah kali ini, Risma kembali mengingatkan warga Surabaya dengan terjung langsung mensosialisasikan pencegahan virus corona baru atau COVID-19. Dengan mobil sambil memakai pengeras suara, Wali Kota Surabaya ini mengingatkan warga untuk menjaga jarak satu meter dan rutin mencuci tangan. Saat sosialisasi itu, ia juga membagikan hand sanitizer kepada warga Surabaya.

"Ayo warga Surabaya, tolong jaga jarak dulu satu meter, cuci tangan dulu sebelum makan. Tolong berdiri jauh, tidak boleh dekat, jaraknya satu meter,” ujar Risma, seperti dikutip dari tayangan video di laman Surabaya.go.id, Kamis (19/3/2020).

Risma juga dibantu jajarannya turut mensosialisasikan social distanding. Jajaran Pemkot Surabaya mengingatkan warga Surabaya dapat mengatur jarak dalam sosialisasi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Risma Bikin Racikan Minuman Pokak

Tak hanya itu, Pemkot Surabaya juga membuat dapur umum di Taman Surya halaman Balai Kota Surabaya. Pemkot Surabaya membuat minuman pokak dan merebus telur yang diyakini dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Bahkan Risma yang meracik minuman pokak tersebut. Risma juga terlihat terjun langsung di dapur umum tersebut. 

"Khusus hari ini, kami mengirim ke Kecamatan Semampir seribu gelas minuman pokak dan seribu butir telur rebus. Dipilih ke Semampir terlebih dahulu karena di sana memang padat penduduk. Tadi Bu wali (Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini) sendiri yang meracik pokak tersebut,” kata Kepala BPB Linmas Surabaya, Eddy Christijanto.

1.000 pokak dan 1.000 butir telur rebus itu diserahkan oleh pemkot kepada Camat Semampir. Selanjutnya, pihak kecamatan yang membagi-bagikan kepada warga karena yang lebih tahu kondisi lapangan.

"Pengiriman pokak dan telur rebus ini akan terus dilakukan ke berbagai titik yang padat penduduk. Jadi, yang didahulukan itu ke lokasi yang padat penduduk," tegasnya.

Namun begitu, Eddy memastikan, yang paling penting dari pembuatan dapur umum hingga pembuatan pokak dan telur rebus itu untuk memberikan edukasi kepada warga Surabaya supaya membiasakan pola hidup sehat. Sebenarnya, meminum pokak dan makan telur rebus itu tidak cukup hanya sekali dua kali, tapi harus berkali-kali.

"Makanya, kami juga berharap warga bisa membuat sendiri pokak dan telur rebus itu. Apalagi resepnya sangat gampang. Jadi, tujuan utamanya memang untuk mengedukasi warga supaya membiasakan lagi pola hidup sehat semacam ini,” tegasnya.

Eddy memastikan, untuk sementara ini posko dan dapur umum ini akan dibuka dulu selama satu minggu ini. Apalagi kondisinya masih seperti ini dan tetap membutuhkan posko dan dapur umum, maka akan terus dilanjutkan hingga akhirnya Kota Surabaya dinyatakan aman dari virus Covid-19 ini. “Bu Wali menyampaikan satu minggu ini coba direalisasikan dulu. Kalau memang masih diperlukan, akan ditambah lagi hingga semuanya aman dan stabil,” ujarnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.