Sukses

Jurus Pemkab Mojokerto Atasi Masalah Sampah

Kepala DLH Kabupaten Mojokerto, Didik Chusnul Yakin menuturkan, dalam sistem itu bisa diakses informasi-informasi bermanfaat seputar lingkungan.

Liputan6.com, Jakarta - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur memiliki inovasi bernama "Simas Karto" atau Sistem Informasi Manajamen Sampah Kabupaten Mojokerto. Inovasi ini sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan.

Kepala DLH Kabupaten Mojokerto, Didik Chusnul Yakin menuturkan, dalam sistem itu bisa diakses informasi-informasi bermanfaat seputar lingkungan.

"Misalnya bank sampah, juga sekolah Adiwiyata. Kami juga luncurkan slogan 'Sampahmu Tanggung Jawabmu' sebagai bentuk kepedulian semua terhadap kebersihan lingkungan, dengan selalu bijak dalam menghasilkan sampah maupun pengelolaannya," ujar dia pada peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2020 di objek wisata Lembah Mbencirang Kecamatan Gondang, Mojokerto, seperti dikutip dari Antara, Jumat, 21 Februari 2020.

Bupati Mojokerto Pungkasiadi yang hadir dalam acara itu menyatakan setuju dengan slogan yang dicanangkan DLH tersebut. Ia berharap, slogan tersebut, bisa menjadi pendorong semua kalangan untuk lebih bertanggung jawab pada lingkungan masing-masing.

Bupati Pungkasiadi yang hadir bersama Ketua TP PKK Yayuk Pungkasiadi, juga mengapresiasi tim bank sampah Kabupaten Mojokerto, yang begitu detail dalam hal memilah dan memilih sampah dalam kelompok-kelompok tertentu.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Soroti Sampah Popok

Dirinya bahkan mengaku terkesan karena anggota bank sampah mampu membedakan jenis sampah kaleng berbahan seng maupun aluminium.

"Saya tadi sempat bertemu dengan teman-teman bank sampah dan terkesan. Saya tanya mengapa ada sampah kaleng yang dipisah. Ternyata teman-teman ini sudah teredukasi untuk menentukan sampah kaleng seng dan yang almini (aluminium)," kata dia.

Dalam HPN 2020 yang mengangkat tema "Indonesia Bersih untuk Indonesia Maju", Bupati Pungkasiadi juga berkali-kali menekankan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, termasuk kelestarian sungai.

Ia menyoroti persoalan sampah popok yang dibuang ke sungai, sebagai salah satu penyebab utama banjir. "Ada kepercayaan di masyarakat kalau popok bekas, lebih baik dibuang ke sungai. Jika tidak, si pemakai popok bisa iritasi. Ini harus diluruskan, sebab sampah popok bekas yang dibuang ke sungai menjadi salah satu pemicu utama luapan banjir," ujar dia.

HPN 2020 di Lembah Mbencirang dimulai dengan kegiatan jalan sehat sambil memunguti sampah, menanam bibit pohon, pameran, senam, penyerahan bantuan, penarikan undian berhadiah, penyerahan kendaraan operasional pada bank sampah induk dari Bank Jatim, penyerahan penghargaan lomba Kampung KB, juga penyerahan bibit tanaman dari PT MBI.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.