Sukses

Gubernur Khofifah Minta Pembuatan Lubang Biopori Jadi Syarat IMB di Jawa Timur

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta kepada para kepala daerah untuk menjadikan pembuatan lubang biopori atau sumur resapan.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meminta, kepada para kepala daerah untuk menjadikan pembuatan lubang biopori atau sumur resapan menjadi salah satu syarat bagi masyarakat yang akan mengajukan izin mendirikan bangunan (IMB).

Khofifah mengatakan, penambahan lubang biopori sebagai salah satu persyaratan yang harus dipenuhi untuk mendapatkan IMB tersebut bertujuan untuk menjaga kelestarian lingkungan dan menabung air, khususnya di Jawa Timur.

"Saya berharap, masing-masing daerah ketika akan memberikan IMB, saya minta tolong untuk kita bersepakat ketika membangun, maka harus ada lubang biopori," kata Khofifah, pada Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional, di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Selasa (18/2/2020) dilansir Antara.

Khofifah menuturkan, secara teknis, pada saat masyarakat membangun dengan luasan tertentu, maka juga ada perhitungan jumlah lubang biopori yang ideal. Hal tersebut bertujuan untuk meminimalisir risiko banjir, akibat pembangunan di kawasan padat penduduk.

Menurut Khofifah, jika rencana tersebut bisa berjalan, maka hal tersebut menjadi salah satu bentuk sinergitas antara masyarakat dengan pemerintah untuk menjadikan lingkungan lebih lestari dan terawat.

"IMB menurut saya bisa menjadi pintu masuk yang sangat penting untuk biopori. Masyarakat sudah ada dengan inovasi, sekarang regulasi dari pemerintah," kata dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Khofifah Imbau Jangan Buang Sampah Sembarangan

Selain itu, lanjut Khofifah, perilaku masyarakat yang masih kerap kali membuang sampah sembarangan juga meningkatkan risiko terjadinya banjir. Salah satu sampah yang menjadi permasalahan serius adalah popok bayi yang tidak dapat diurai.

"Saya minta tolong, rapikan semuanya, jangan membuang sampah sembarangan, jangan buang sampah di sungai, got dan lainnya," tutur mantan Menteri Sosial itu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.