Sukses

Pemkot Surabaya Bakal Bongkar Bangunan Sumbat Saluran Air

Pada saat kerja bakti di sejumlah lokasi salah satunya di kawasan Gubeng ditemukan banyak bangunan permanen di atas saluran air

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan membongkar sejumlah bangunan untuk mencegah banjir. Sejumlah bangunan permanen diketahui sebagai penyebab saluran tersumbat karena air tidak bisa mengalir sehingga berdampak banjir pada saat hujan deras.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya, Erna Purnawati menuturkan, pada saat kerja bakti di sejumlah lokasi salah satunya di kawasan Gubeng Surabaya ditemukan banyak bangunan permanen di atas saluran air sehingga pihaknya kesulitan untuk mengeruk saluran tersebut.

"Beberapa bangunan ada yang dibongkar dan nanti juga ada yang hanya dilubangi, supaya tidak ada genangan lagi di sini," ujar Erna, seperti dikutip dari Antara, Kamis (13/2/2020).

Setelah dibongkar, beberapa saluran itu dikeruk menggunakan alat berat dan ada pula yang dilakukan dengan manual. Satgas PU Bina Marga dan Pematusan turun langsung membersihkan lumpur yang ada di saluran itu. Bahkan, beberapa saluran juga diperdalam dengan menggunakan breker.

Oleh karena itu, ia mengimbau agar warga tidak mendirikan bangunan di atas saluran air. Hal ini penting dilakukan agar Satgas Pematusan Pemkot Surabaya tidak kesulitan pada mengeruk saluran air.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Imbauan Pemkot Surabaya

Sementara itu, Camat Gubeng Suprayitno menuturkan, pada saat hujan lebat, daerahnya itu memang masih ada genangan. Namun, setelah dicek beberapa salurannya ada yang buntu.

"Masalahnya banyak bangunan atau lantai permanen di atas saluran itu, sehingga Satgas Pematusan kesulitan untuk melakukan penggerukan,” ujar dia.

Oleh karena itu, ia meminta kepada warga untuk tidak membangun lantai atau pun bangunan permanen di atas saluran, supaya lebih gampang dikeruk dan tidak buntu. Sebaliknya, apabila hal ini tetap dilakukan, bukan tidak mungkin lingkungannya itu akan tergenang ketika turun hujan lebat.

"Nanti kami akan menggalakkan sosialisasi itu kepada warga dan kami akan ajak warga untuk terus giat kerja bakti, supaya lingkungan di sekitar ini tidak lagi tergenang,” tutur dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.