Sukses

Antisipasi Virus Corona, Ini Imbauan Gubernur Khofifah

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa memastikan kesiapan body thermal scanner untuk antisipasi virus corona.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kunjungan kerja di Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur pada Jumat (24/1/2020).

Khofifah memastikan kesiapan body thermal scanner di Bandara Internasional Juanda untuk mengantisipasi penyebaran virus corona. Hal itu disampaikannya dalam unggahan di akun instagram @khofifah.ip.

Pada unggahan tersebut menunjukkan aktivitas Khofifah saat memastikan kesiapan body thermal scanner di Bandara Internasional Juanda.

"Memastikan kesiapan body thermal scanner di Bandara Internasional Juanda, Surabaya dalam mengantisipasi penyebaran virus corona Jumat (24/1/2020),” tulis Khofifah dalam unggahannya.

Ia menulis, alat tersebut berfungsi mendeteksi suhu tubuh manusia. Jika ditemukan penumpang pesawat yang terdeteksi memiliki suhu tubuh 38 derajat celsius atau lebih, disiapkan ruang isolasi. “Jika diperlukan dirujuk ke RSUD dr Soetomo, Surabaya,” tulis dia.

Khofifah mengimbau kepada seluruh warga Jawa Timur untuk sementara tidak bepergian ke wilayah endemik virus corona tersebut hingga situasi aman.

"Kalau pun ada yang baru saja bepergian segeralah memeriksakan kondisi kesehatan ke rumah sakit. Selamat berlibur di akhir pekan,” tulis dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pemkot Surabaya Antisipasi Penyakit Pneumonia Wuhan dari China

Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) mengantisipasi penyebaran dan pencegahan datangnya virus Pneumonia yang berasal dari Wuhan, Tiongkok.

Antisipasi itu, sesuai dengan surat edaran yang sudah dikeluarkan oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini nomor 443/753/436.7.2/2020 tentang Kewasapadaan Terhadap Penyakit Pneumonia Wuhan Tiongkok.

Kepala Dinas Kesehatan ( Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan, hinga kini, di Indonesia, khususnya Surabaya, belum ada penemuan terkait penyakit tersebut.

Namun demikian, pemkot terus berupaya sosialisasi untuk mencegah dan mewaspadai datangnya penyakit ini . "Sampai sejauh ini belum ada laporan penemuan kasus tersebut, tetapi kita tetap harus mewaspadai penyakit itu," kata Feny sapaan akrab Febria Rachmanita, Selasa (21/1/2019), seperti dikutip dari keterangan tertulis.

Selain melakukan antisipasi melalui surat edaran, Dinkes Surabaya juga koordinasi dengan instansi terkait, seperti Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas 1 Surabaya untuk penapisan di pintu masuk bandara dan pelabuhan. "Dengan  KKP Kelas 1 Surabaya kami sudah koordinasikan untuk penapisan di pintu masuk bandara dan pelabuhan," ujar dia.

Di samping itu, pihaknya juga membuat surat edaran yang disebar kepada Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) agar memperhatikan dan mewaspadai apabila ada pasien yang mengalami gejala virus tersebut.

"Terutama bagi masyarakat yang sedang berpergian ke Tiongkok, termasuk Singapura, Hong Kong, Wuhan atau Beijing untuk memperhatikan gejala-gejalanya,” ujar dia.

3 dari 3 halaman

Selanjutnya

Oleh karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat, apabila berada di Tiongkok, agar menghindari berkunjung ke pasar ikan atau tempat jualan hewan hidup. Selain itu, jika dalam perjalanan berinteraksi dengan orang yang mempunyai gejala demam, batuk, dan sukar bernafas atau jatuh sakit dengan gejala yang sama, Feny berpesan, agar segera berobat ke fasilitas layanan kesehatan terdekat.

"Apabila setelah kembali ke Indonesia menunjukkan gejala serupa, dianjurkan langsung untuk berobat," ujar dia.

Update

Menurut Feny, penyakit Pneumonia Wuhan Tiongkok disebabkan oleh virus novel coronavirus. Virus ini termasuk jenis virus baru yang satu keluarga dengan virus penyebab SARS dan MERS.

"Tetapi masih perlu penelitian lebih lanjut untuk memastikan jenis spesiesnya," tutur dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.