Sukses

KAI Minta Maaf Imbas Truk Melintang Tutup Perlintasan Surabaya-Lamongan

Truk terperosok di jalur kereta api, tepatnya di KM 167 +6/7, petak jalan antara Stasiun Pucuk-Gembong atau lintas jalur utara antara Surabaya Pasar Turi-Bojonegoro.

Liputan6.com, Surabaya - PT KAI Daerah Operasi (Daop) 8 Surabaya meminta maaf atas terganggunya pelayanan pada Rabu (25/12/2019). Ini imbas dari terhalangnya jalur rel oleh truk yang melintang karena kejadian lalu lintas.

Truk terperosok di jalur kereta api, tepatnya di KM 167 +6/7, petak jalan antara Stasiun Pucuk-Gembong atau lintas jalur utara antara Surabaya Pasar Turi-Bojonegoro.

Truk ini melintang menghalangi jalur kereta api hulu dan hilir (semua jalur double track terhalang). Terperosoknya truk ini terjadi sekitar pukuk 05.38 WIB.

"Iya benar, kami menerima laporan dari petugas PPKA di Stasiun Gembong, tadi pagi," tutur Manager Humas PT KAI Daop 8 Surabaya, Suprapto. 

Dengan kejadian tersebut, pihaknya pun meminta maaf karena terganggunya layanan kereta api. "Atas kejadian ini, kami dari pihak PT KAI Daop 8 Surabaya mohon maaf sebesar-besarnya atas terganggunya pelayanan pada hari ini, yang disebabkan oleh faktor eksternal berupa terhalangnya jalur rel oleh truck yang melintang karena kejadian kecelakaan lalu lintas," ujar dia.

 

Suprapto menceritakan, proses penarikan truk dilakukan mulai pada pukul 07.30 WIB. Selanjutnya, sekitar pukul 07.50 WIB, material masih tersisa 30 cm dari jalur hulu. 

"Pada pukul 08.00 WIB, proses pelepasan per daun truk yang tersangkut pipa gas petrokimia. Pukul 08.55 WIB, jalur rel sudah aman, bisa dilalui. KA Maharani sebagai KA yang pertama melintas," kata dia. 

Suprapto menuturkan, kereta api (KA) yang sempat tertahan akibat peristiwa ini adalah KA 265 (Maharani) relasi Surabaya Pasar Turi - Semarang Poncol di stasiun pucuk. KA 165 (Sancaka Utara) relasi Stasiun Surabaya Pasar Turi - Solo - Kutoarjo di Stasiun Lamongan. KA 130 (Harina) relasi Bandung - Pasar Turi di Stasiun Babat.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.