Sukses

5 Judul Jurnal Ilmiah ITS Kembali Masuk Indeks Kemenristek

Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya kembali menyodorkan lima jurnal ilmiahnya yang berhasil terindeks Science and Tecnology Index (Sinta) dari Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN).

Liputan6.com, Jakarta - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya kembali menyodorkan lima jurnal ilmiahnya yang berhasil terindeks Science and Tecnology Index (Sinta) dari Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN), Jakarta  pada Senin, 25 November 2019.

Kelima jurnal dari kampus di Surabaya tersebut meliputi IJCSAM (International Journal of Computing Science and Applied Mathematics), IPTEK the Journal for Technology and Science, GEOID: Journal of Geodesy and Geomatics, Jurnal Geosaintek, serta Jurnal Sains dan Seni ITS.

Kepala Pusat Publikasi Ilmiah Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) ITS, Ervina Ahyudanari menyebutkan, dengan ada tambahan lima jurnal tersebut,  total ITS telah memiliki 14 jurnal ilmiah yang telah berhasil terindeks Sinta dari 28 jurnal yang ada di ITS.

Sinta diberikan kepada jurnal ilmiah yang telah berhasil diajukan lewat portal Akreditasi Jurnal Nasional (Arjuna). Ervina mengungkapkan, masuknya artikel penelitian pada jurnal yang terindeks juga menandakan kualitas dari artikel tersebut. “Bagi dosen, tentu akan meningkatkan angka kredit mereka,” tuturnya, Selasa 26 November 2019.

ITS yang saat ini memiliki 900 lebih dosen dan 20.000-an mahasiswa ini memiliki potensi yang besar dalam menerbitkan artikel ilmiah mereka. Oleh karena itu, Ervina menyayangkan jika berbagai penelitian mahasiswa dan dosen ITS tidak terpublikasikan dalam berbagai jurnal. “Padahal, biaya penerbitan artikel di beberapa jurnal milik ITS adalah gratis,” ungkap dosen Departemen Teknik Sipil ini.

Jurnal yang diterbitkan oleh ITS, menurut Ervina, juga memiliki keunikan tersendiri. Berbeda dengan institusi yang lain, jurnal yang diterbitkan oleh ITS memiliki ruang lingkup yang lebih spesifik dan banyak. “Sehingga tidak heran jika banyak jurnal ITS yang berhasil terindeks Sinta,” ujar pakar transportasi udara ini.

Beberapa syaratnya, lanjut Ervina, adalah terbitnya artikel selama dua tahun berturut-turut dan dalam satu tahun setidaknya terdapat dua isu yang berbeda. Kemudian harus ada minimal lima artikel yang ada pada setiap isu tersebut.

Saat ini, menurut Ervina lagi, ITS sedang memproses pengusulan tiga jurnal ilmiah lainnya yang akan diumumkan tahun depan. “Harapannya, seluruh jurnal yang dimiliki ITS nantinya dapat terindeks semuanya,” pungkasnya penuh harap.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.