Sukses

Mahasiswa ITS Raih Penghargaan di Ajang Oil and Gas Horizons Moskow

Dua mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Tita Oxa Anggrea dan Frankstein Arphan, kembali berhasil menorehkan prestasi sebagai juara pertama pada dua cabang lomba sekaligus di Rusia.

Liputan6.com, Surabaya - Dua mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Tita Oxa Anggrea dan Frankstein Arphan, kembali berhasil menorehkan prestasi sebagai juara pertama pada dua cabang lomba sekaligus di ajang Oil and Gas Horizons XI di Moskow, Rusia pada 18-24 November 2019.

Tita Oxa Anggrea atau yang biasa disapa Ocha bersama Frankstein berhasil menyabet juara 1 untuk Paper Competition pada ajang lomba yang diselenggarakan oleh Society Petroleum Engineer (SPE) Gubkin University, Rusia. 

Pada pagelaran lomba yang dilaksanakan satu pekan tersebut, tim dari ITS yang bekerja sama dengan Pertamina Hulu Energi bukan hanya bersaing dengan peserta berlatarbelakang mahasiswa S1, melainkan juga mahasiswa doktoral (S3).

Ide yang diusungnya berawal dari ketertarikan mereka akan pemanfaatan lapisan tipis pada lapisan penyimpan cadangan minyak yang begitu penting keberadaannya. Lapisan dengan ketebalan hanya 0.1 – 1 feets ini sering diabaikan begitu saja. 

Padahal, jika dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dapat memberikan keuntungan hingga mencapai USD 4 juta setiap satu sumur pengeboran. Ide ini kemudian dibawanya ke Pertamina Hulu Energi untuk dilakukan riset. Disambut dengan baik, tim Ocha dan Frankstein dipertemukan dengan pihak eksplorasi Pertamina. 

Hasil risetnya dengan Ahmad Nahjwal dan Adi Gunawan, eksplorator dari Pertamina, membuahkan hasil positif yang akan dijadikan bahan acuan dalam perusahaan untuk memproduksi lapisan tersebut.

Dengan menggunakan tiga metode terintegrasi, data yang didapatkan dalam penelitian mahasiswa Departemen Teknik Fisika dan Teknik Geofisika ini sangat baik dan akurat. 

Dimulai dari dekonvolusi resistivitas dengan menggunakan log image dan menganalisis laminated shaly sand dengan menggunakan metode Thomas Steiber dan Monte Carlo Uncertainty, membuat lapisan tipis yang semula terabaikan menjadi terdeteksi.

Alhasil, riset kerja sama ini mendapatkan penghargaan internasional dari pihak perusahaan minyak dan gas di Rusia, serta pengakuan dari para akademisi di Gubkin University. 

"Kami juga mengucapkan terimakasih kepada Pertamina Hulu Energi atas kesempatannya untuk melakukan riset kerja sama dalam pemanfaatan energi minyak dan gas ini," tutur mahasiswi ITS asal Pamekasan, Madura itu, Selasa, 26 November 2019.

Ia juga mengapresiasi kepada Pupuk Kaltim yang turut mendukung riset paper competition timnya tersebut.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kegiatan Ini Diikuti 18 Negara

Kegiatan ini diikuti setidaknya oleh peserta dari 18 negara Uni Eropa dan Amerika seperti Rusia, Polandia, Swiss, Ukraina, Belgia, Jerman, Spanyol, Italia, Turki, Brasil, dan lain-lain. Selain meraih gelar juara di cabang lomba paper, Ocha dan Frankstein juga berkesempatan mengantongi gelar juara 1 untuk Petroolympic Case Study Competition.

"Pada ajang kompetisi Case Study, tim ITS menjalin kerja sama dengan peserta lain dari negara yang berbeda,” terang mahasiswi kelahiran 1998 ini. 

Dalam kompetisi itu, tim ditantang untuk menyelesaikan permasalahan yang diberikan oleh perusahaan minyak asal Rusia. Nama Indonesia pun tentunya turut menggelora di kancah dunia berkat prestasi yang dibawa pulang oleh Ocha dan Frankstein dari Rusia ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.