Sukses

Di Unair, Menristek Ingatkan Inovasi dan Kewiraswastaan Harus Berjalan Seiring

Menristek Bambang Brodjonegoro menuturkan, pendekatan kebutuhan perlu disesuaikan dengan kondisi yang diperlukan sehingga butuh dukungan semua pihak.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), Bambang Brodjonegoro mengatakan, kreativitas berbagai produk riset serta inovasi dan entrepreneurship atau kewiraswastaan harus dilakukan bersamaan agar hasil maksimal.

"Oleh karena itu, sistem pengetahuan dan teknologi iptek melalui penelitian, pengembangan dan penerapan serta invensi dan inovasi dapat dilakukan dengan pendekatan kebutuhan," ujar dia saat menyampaikan orasi ilmiah di Universitas Airlangga, Surabaya, Senin (11/11/2019).

Pendekatan tersebut perlu disesuaikan dengan kondisi atau sektor yang diperlukan sehingga butuh dukungan semua pihak untuk selanjutnya mengembangkan inovasi menjadi bisnis baru. Hal itu berlaku di berbagai bidang termasuk bidang industri kesehatan, peternakan, kedokteran hewan dan lain sebagainya.

"Bahkan sudah terbukti di bidang kesehatan kita mampu menciptakan obat-obat kebutuhan dasar sendiri," kata dia.

Setiap inovasi diharapkan dapat membantu berbagai sektor dalam meningkatkan daya saing sehingga mampu menghasilkan karya dan produk yang mendukung upaya pembentukan sistem inovasi nasional.

"Apalagi, saat ini terjadi perkembangan teknologi di berbagai bidang," ujar dia.

Ia menuturkan, lebih lanjut berkembangnya era industri 4.0 dengan banyaknya teknologi di antaranya artificial intelligence atau kecerdasan buatan dan  internet of things  atau internet untuk segala juga memungkinkan berkembangnya ekonomi baru berbasis digital.

Selain itu, perkembangan tersebut dinilai sekaligus melahirkan perubahan sumber daya manusia dan munculnya berbagai pekerjaan baru. "Jadi yang penting mampu bersaing untuk membangun bangsa yang maju dan mandiri," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Menristek Apresiasi Dua Produk Unggulan Unair Surabaya

Sebelumnya, Menteri Riset, Teknologi dan Kepala Badan Riset Inovasi Nasional Prof. Bambang Brodjonegoro meninjau perkembangan dua produk unggulan yang dihasilkan oleh Universitas Airlangga, yaitu Stem Cell dan Cangkang Kapsul Rumput Laut, dalam agenda kerja ke Surabaya, Minggu, 10 November 2019.

Dalam pertemuan yang berlangsung di Lembaga Penyakit Tropis Kampus C UNAIR, Surabaya, menteri yang akrab disapa Bambang Brodjonegoro itu, disambut langsung oleh Rektor UNAIR Prof. Nasih beserta jajaran pimpinan lainnya.

Sebagai sambutan pembuka Bambang Brodjonegoro mengatakan, “Dalam melakukan berbagai pengembangan ilmu pengetahuan, universitas harus terus lihai dalam melahirkan berbagai inovasi. Utamanya inovasi yang memiliki nilai guna bagi masyarakat.”

Seperti produk stem cell, lanjut Bambang, yang bisa digunakan untuk mengatasi berbagai macam penyakit ini. Produk atau temuan-temuan yang semacam ini harus lebih banyak dilahirkan oleh para ilmuan di perguruan tinggi.

“Perihal pengembangan stem cell ke depan, kami harap sudah bisa dipasarkan agar manfaatnya bisa dirasakan oleh orang banyak. Dan yang paling penting bahwa pengobatan dengan stem cell ini menjadi salah satu cara agar masyarakat Indonesia tidak perlu ke luar negeri untuk berobat,” kata dia.

Selanjutnya, Bambang memberikan apresiasinya kepada UNAIR, dan berharap semoga semakin banyak produk-produk penelitian yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat luas. Dengan adanya temuan yang bisa dimanfaatkan masyarakat luas, tentu agar kualitas hidup masyarakat Indonesia semakin baik lagi.

“Dan ke depan kami dalam hal ini pihak pemerintah dan kementerian akan mengoptimalkan dan fokus untuk mendukung pengembangan riset unggulan yang dimilik oleh perguruan tinggi,” ungkapnya di Surabaya.

3 dari 3 halaman

Apresiasi Rektor Unair Mengenai Stem Cell

Menanggapi pernyataan Menteri Bambang Brodjonegoro, Rektor UNAIR Prof. Nasih dalam kesempatan yang sama mengatakan bahwa Stem cell merupakan salah satu inovasi yang hingga kini terus dikembangkan oleh ilmuan UNAIR

“Stem cell dalam hal ini, domonitori oleh Dr. PURWATI dr., Sp.PD. dari Fakultas Kedokteran bersama Prof. Dr. Fedik Abdul Rantam drh., dari Fakultas Kedokteran Hewan. Dengan dukungan semua pihak, syukur alhamdulillah, dalam waktu dekat ini, Insya Allah, izin edar stem cell akan siap keluar. Dengan demikian, lanjut Nasih, hasil serta produk unggulan UNAIR ini bisa dimanfaatkan untuk semua masyarakat secara luas.”

Setelah meninjau produk stem cell di LPT, Menristek berkunjung ke Teaching Industri Cangkang Kapsul. Dalam kunjungan itu, Menristek meninjau proses produksi cangkang kapsul dari rumput laut yang telah diresmikan oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar.

Dalam kunjungan itu, Sekretaris LPBI UNAIR Andi Hamim Zaidan memaparkan produk cangkang kapsul dari rumput laut buatan UNAIR yang memiliki beberapa keunggulan.

Di antaranya, terjamin kehalalan serta produksi rumput laut di Indonesia yang sangat melimpah. Cangkang kapsul rumput laut UNAIR diharapkan dapat menekan angka impor cangkang kapsul yang selama ini terbuat dari gelatin.

Usai melakukan tinjauan ke dua lokasi produk unggulan UNAIR, Menristek juga akan memberikan kuliah umum dalam serangkaian Dies Natalis UNAIR ke-65, Senin 11 November 2019.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.