Sukses

Jurus Pemkot Surabaya Cegah Stunting

Program ini diberikan dalam bentuk kudapan dan bukan makanan pokok, dengan waktu dua kali dalam satu bulan," kata Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya.

Liputan6.com, Jakarta - Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dari Pemerintah Kota Surabaya, Jatim, yang bertujuan mencegah kekerdilan (stunting) bagi anak menyasar kepada 893 lembaga Pos PAUD Terpadu (PPT) dengan total peserta didik sebanyak 32.351 anak.

"Program ini diberikan dalam bentuk kudapan dan bukan makanan pokok, dengan waktu dua kali dalam satu bulan," kata Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Ikhsan di Surabaya, Senin (21/10/2019).

Pihaknya terus memaksimalkan penerapan program PMT tersebut, salah satunya dengan melakukan sosialisasi dan review kepada pengelola PPT di Surabaya. Tujuan sosialisasi itu adalah untuk memberi pengetahuan kepada orang tua peserta didik dalam memperbaiki pola makan anak dan meningkatkan kualitas makanan yang sehat dan bergizi, dilansir dari Antara.

Ikhsan mengatakan, pemberian PMT dengan kudapan makanan lokal yang memiliki komposisi gizi seimbang ini sudah sesuai rekomendasi ahli gizi, sehingga komposisi makanan yang diberikan itu sangat menunjang kesehatan anak.

"Jadi, PPT silakan sampaikan data peserta didik kepada dinas untuk diberi PMT," ujarnya di Surabaya.

 

 

*** Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Laporan PMT Online

Ikhsan menyebut saat ini usulan dan pelaporan PMT sudah menggunakan sistem simpaud yakni pengelola PAUD cukup mengakses laman https://simpaud.dispendik.surabaya.go.id, untuk usulan dan pelaporan.

"Tahun 2019, Pemkot Surabaya memberikan PMT kepada 893 lembaga dengan total 32.351 anak," katanya.

Sementara itu, Kabid Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Masyarakat, Kesenian dan Olahraga Pendidikan (PDKOP) Dispendik Surabaya Thussy Apriliyandari menjelaskan, pada 2020 mendatang, Surabaya ditunjuk Dirjen PAUD dan Dikmas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai kota percontohan percepatan pencegahan kekerdilan (stunting) di Indonesia.

"Karena itu kami memastikan bakal melakukan percepatan, salah satunya melalui program PMT ini," katanya.

Menurut dia, kekerdilan (stunting) adalah kumpulan gejala, tidak hanya aspek dari tinggi badan saja, tapi juga aspek-aspek lain. Selain itu, di dalam anak pendek tersebut, juga ada gejala kesehatan kecerdasan yang membuat penyebab kekerdilan tidak hanya dari makanan, tapi bisa dari kesehatan lingkungan dan lainnya.

"Kita sudah berkeliling ke sejumlah titik di Surabaya, memberikan pelatihan kepada puluhan pengelola PPT, dalam rangka kegiatan pencegahan kekerdilan," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.