Sukses

Alasan Jawa Timur Butuh Mobil Laboratorium Keliling

Selama ini laboratorium lingkungan di Jawa Timur sangat terbatas dibandingkan dengan potensi yang ada.

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur, Diah Susilowati memberi apresiasi kepada Pemerintah Pusat yang akan memberikan satu unit mobil Laboratorium Lingkungan (Labling).

"Karena selama ini laboratorium lingkungan di Jawa Timur sangat terbatas dibandingkan dengan potensi yang ada. Sumber daya air sangat luas sekali, tapi sumber pencemaran juga sangat meningkat," tuturnya di Surabaya Jawa Timur, Kamis, 17 Oktober 2019.

Diah menyampaikan bahwa Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) di Jawa Timur, memang tidak cukup bagus. "Jadi mobil Labling ini sangat membantu karena laboratorium di Jawa Timur sangat terbatas," katanya.

Diah mengatakan, ketersediaan sarana dan prasarannya, Sumber Daya Manusia (SDM), bahkan gedung untuk laboratorium kontrol sangat kurang dan tidak semua kabupaten kota memilikinya. "Dengan adanya mobil Labling ini bisa mengatasi kebencanaan lingkungan, pemerintah hadir dan bergerak cepat mengatasi hal itu," ucapnya.

Diah juga menyampaikan bahwa sesuatu hal yang luar biasa ini harus ditiru nantinya. Dengan adanya satu unit mobil tidak cukup, maka ke depan harapannya akan menambah satu unit lagi.

"Ibu Gubernur dan legislatif akan kami undang supaya memahami bahwa pentingnya lingkungan hidup, pentingnya sarana dan prasarana untuk mengatasi kebencanaan," ujarnya di Surabaya.

 

 

*** Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Fungsi Mobil Lablilng

Diah menjelaskan, meskipun data sesaat, parameter uji untuk memprediksi awal, misalnya ada pencemaran di sungai, atau bencana karena longsor maka akan langsung bisa diteliti penyebab longsornya apa, mungkin tanahnya atau yang lain - lainnya. Bahkan limbah B3 yang tercecer juga bisa diambil.

"Semuanya bisa cepat untuk diteliti. Selama ini kita saling menunggu kewenangan masing-masing, hingga menunggu beberapa hari, jadi terkesan lambat dan seolah pemerintah tidak berbuat apa-apa," tuturnya.

Diah juga menyalurkan semangat kepada yang lainnya bahwa dengan adanya satu unit mobil dan dengan pengawalan yang ketat maka manfaatnya akan luas sekali.

"Bisa memprediksi secara awal penyebab kebencanaan lingkungan, dengan mobil ini bisa terdeteksi mulai awal. Jadi saya kira mobil ini adalah inovasi yang bagus dan Jawa Timur harus berterima kasih kepada pemerintah pusat," katanya.

Saat disinggung kembali mengenai pengadaan mobil Labling, Diah menjawab bahwa dengan program Jatim Cetar, pihaknya akan mengusulkan untuk pengadaan mobil Labling.

"Makanya legislatif juga harus menyetujui pengadaan mobil ini, karena selama ini laboratorium kita sangat terbatas pendanaannya," ucapnya.

Selain itu, lanjut Diah, dengan menggunakan dana CSR dari swasta serta dengan izin Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, mungkin ke depan bisa membantu pengadaan mobil laboratorium lingkungan ini.

"Dengan semangat gotong royong maka saya kira bisa diadakan mobil laboratorium lingkungan supaya lebih baik lingkungan di Jawa Timur," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.