Sukses

Serunya KLa Project dan Khofifah Bernyanyi di Pesta Rakyat Jatim

Katon Bagaskara mendatangi panggung kehormatan dan meminta Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Wagub Jatim Emil Dardak dan istrinya, Arumi Bachsin, turut bernyanyi.

Liputan6.com, Jakarta - Konser Pesta Rakyat di depan Gedung Grahadi di Surabaya Jawa Timur berlangsung meriah. Hal itu terlihat saat Katon Bagaskara vokalis KLa Project mengajak Gubernur Khofifah Indar Parawansa bernyanyi “Tak Bisa Ke Lain Hati”.

“Senang sekali rasanya bisa bergabung dan bernyanyi bersama Gubernur dan pejabat di Jatim,” ujar vokalis KLa Project Katon Bagaskara dari atas panggung, Minggu malam 13 Oktober 2019.

Katon Bagaskara mendatangi panggung kehormatan dan meminta Gubernur Khofifah, Wagub Jatim Emil Dardak dan istrinya, Arumi Bachsin, turut bernyanyi, dilansir dari Antara.

Selain itu, Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono, Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan dan Pangdam V/Brawijaya Mayjen R. Wisnoe Prasetja Boedi juga diminta berdiri untuk bernyanyi bersama.

Secara bergantian, para pejabat Forkopimda Jatim tersebut menyanyi, bahkan ribuan penonton juga larut dalam lagu yang populer tahun 1990-an itu.

Tak itu saja, Katon Bagaskara juga mengajak pejabat Forkopimda menyanyikan lagu “Yogyakarta” sebelum kemudian berpamitan mengakhiri konsernya dengan lagu “Tentang Kita”.

Pada konser pesta rakyat dalam rangka Hari Jadi Ke-74 Jatim tersebut, KLa Project membuka penampilannya melalui lagu berjudul “Hey”, kemudian “Menjemput Impian”, “Gerimis”, Terpurukku Di Sini”, “Meski Tlah Jauh” hingga “Lagu Baru”.

Sementara itu, sebelum KLa Project, tampil membuka konser pesta rakyat penyanyi jaz Eva Celia, yang membawakan lagu-lagu andalannya, salah satunya “Tak kan Ada Cinta yang Lain”.

“Terima kasih kepada Ibu Gubernur Khofifah. Semoga Jatim tetap aman dan selalu nyaman,” kata putri kandung Sophia Latjuba tersebut.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Reyog Jazz Ponorogo 2019

Sementara itu, Fariz RM Anthology menjadi penampil terakhir yang mengisi panggung Reyog Jazz Ponorogo 2019 di Telaga Ngebel, Jawa Timur. Bagi Fariz, konser ini menjadi sangat spesial lantaran ini merupakan pengalaman pertamanya manggung di Ponorogo.

"Sepanjang karier 43 tahun, baru pertama kali saya ke Ponorogo. Di tanggal ini ada event lain, Jatim Expo dan Ponorogo. Saya ditanya, 'Mas, mau yang mana?' dan saya pilih Ponorogo," ujar Fariz dalam sambutannya di Reyog Jazz Ponorogo, Jawa Timur, Minggu dini hari 13 Oktober 2019.

Fariz yang tampil diiringi oleh Adi Darmawan (bass), Eddy Syakroni (drum) dan Iwan Wiradz (perkusi) memulai pertunjukannya lewat lagu "Penari". Seperti biasa, Fariz melakukan banyak improvisasi pada musiknya sebelum membawakan lagu tersebut.

Tanpa basa-basi, Fariz langsung menggebernya dengan lagu "Sungguh" serta "Kurnia dan Pesona".

Musisi yang popular pada era 1980an ini memang tidak pernah melakukan hal yang sama pada penampilannya di panggung. Dia selalu membuat aransemen baru dan tentunya jauh berbeda dengan apa yang ada dalam album rekaman.

"Lagu-lagi ini dari zaman saya waktu masih lucu-lucunya. Masalahnya kalau sekarang cuma di napas doang tapi alhamdullilah masih oke, kalau umur segini kan napas harus diirit-irit untuk kepentingan yang lain," ujar dia.

"Lagu berikutnya "Hasrat dan Cinta", lagu ini saya ciptakan tapi dibawakan oleh Andi Meriem Matalata. Judulnya "Hasrat dan Cinta"," lanjut Fariz.

Lagu yang paling ditunggu akhirnya datang juga, "Nada Kasih", "Sakura" dan "Barcelona" dibawakan olehnya secara berturut-turut. Sayangnya, tiga lagu tersebut adalah penutup dari ajang Reyog Jazz Ponorogo 2019.

"Sampai jumpa di kesempatan lain," kata Fariz.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.