Sukses

Wiranto Diserang, Kapolrestabes Surabaya Tingkatkan Pengamanan Pejabat

Penyerangan yang terjadi pada Wiranto mengagetkan banyak pihak, tak ketinggalan Kapolrestabes Surabaya yang mengaku bakal tingkatan pengamanan.

Liputan6.com, Jakarta - Usai penyerangan yang terjadi pada Menko Polhukam Wiranto, Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Sandi Nugroho siap meningkatkan kewaspadaan anggotanya khususnya untuk pengamanan pejabat saat berkunjung ke Surabaya.

"Kami dari aparat keamanan khususnya di Surabaya akan meningkatkan kewaspadaan yang ada di jajaran kami, agar dalam melaksanakan tugas mengutamakan keamanan dan keselamatan," kata Sandi di Surabaya, Kamis 10 Oktober 2019.

Sandi mengaku sangat kaget dengan kejadian yang menimpa Menko Polhukam Wiranto di Alun-alun Menes, Pandeglang, dan akan menjadikan pelajaran berharga untuk meningkatkan pengamanan, dilansir dari Antara.

Sandi mengatakan, akan memaksimalkan setiap pengamanan kedatangan pejabat ke Surabaya, tentunya dengan koordinasi pemegang kebijakan terkait di wilayah Surabaya seperti TNI, pemerintah, dan masyarakat pada umumnya.

"Pembelajaran dari peristiwa Pandeglang, yakni kami harus evaluasi bahwa aparat keamanan harus siaga dan tidak boleh 'underestimate' melainkan harus overestimate," kata Sandi yang merupakan lulusan terbaik Akpol 1995.

Sandi menuturkan, meski dalam pengamanan banyak anggota yang dilibatkan namun tidak waspada maka tidak akan ada artinya, sehingga kunci dalam pengamanan itu adalah kewaspadaan.

"Surabaya menjadi salah satu kota tujuan para pejabat pemerintah pusat, dan kami akan berhati-hati dalam menjaganya. Kami juga akan meningkatkan keamanan serta kenyamanan bagi siapa pun yang berkunjung ke sini," tuturnya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Wiranto Diserang

Sebelumnya, Menko Polhukam Wiranto jadi korban penyerangan saat kunjungan kerja ke Kabupaten Pandeglang, Banten, Kamis (10/10/2019).

Akibat penyerangan tersebut, Wiranto mengalami luka tusuk. Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menjelaskan, saat itu Wiranto baru sampai di lokasi untuk menghadiri acara pembekalan mahasiswa ketika seorang pria tak dikenal berusaha menusuknya.

Pihak pengamanan yang saat itu bertugas sontak mendorong Wiranto agar jauh dari pelaku penusukan. Wiranto pun terjatuh ke tanah, namun sempat terluka kena benda tajam di perut bagian bawah. Pria pelaku penusukan langsung diamankan.

Tak hanya Wiranto, tiga orang juga terluka akibat kejadian ini. Mereka adalah Kapolsek Menes, Kompol Dariyanto, ajudan Danrem 064/Maulana Yusuf (MY) Serda Yogi Wahono, dan mantan sekretaris pribadi (Sespri) Wiranto yang juga ulama Mathla'ul Anwar (MA) Fuad Syauqi.

Korban luka yang datang ke RSUD Pandeglang bersamaan dengan Wiranto adalah ajudan Danrem 064/MY, Serda Yogi Wahono.

"Ajudannya Danrem luka ringan di dada sebelah kanan. Kita tangani secara medis dan juga kita sudah terapi, termasuk pemberian serum," kata Dirut RSUD Pandeglang, dr Firmansyah di Pandeglang, Kamis (10/10/2019).

Kemudian disusul Fuad Syauqi, yang mengalami luka ringan di dada bagian kiri dan kanannya. Beruntung tidak menembus paru dan mematahkan tulang iganya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.