Sukses

Mahasiswa Batal Audiensi dengan Gubernur Khofifah, Ada Apa?

Mahasiswa sepakat batal meneruskan acara audiensi dan memutuskan untuk pergi meninggalkan acara audiensi dengan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Gedung Grahadi.

Liputan6.com, Surabaya - Sejumlah mahasiswa menghadiri acara audiensi dengan Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi yang berlokasi di Jalan Gubernur Suryo, Surabaya, Jawa Timur, Selasa malam, 8 Oktober 2019.

Hal itu karena Khofifah Indar Parawansa tak kunjung hadir, maka salah satu mahasiswa melakukan orasi menolak jamuan makan malam yang telah disediakan, sehingga membuat suasana acara audiensi tersebut sempat memanas.

"Rekan-rekan mahasiswa jangan makan, jangan minum, apapun itu, kita di sini bukan mau makan - makan, tapi mau audiensi," kata mahasiswa yang diketahui bernama Zamzam Syahara, asal Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.

Mendengar komando ini, sejumlah mahasiswa diarahkan keluar area makan menuju sebuah ruangan di Gedung Negara Grahadi. Lagi - lagi, Zamzam melakukan orasi dan menyampaikan pihaknya menolak jamuan makan malam dan minum. Mahasiswa hanya meminta Khofifah Indar Parawansa menemui mahasiswa dan melakukan audiensi.

"Saya meminta maaf, teman - teman tidak makan, tidak minum, karena masih banyak kawan di luar yang tidak makan. Kami ingin, kita sama - sama merasakan. Kita tunggu Bu Khofifah, bapak Kapolda, bapak Pangdam datang," ucap Zamzam.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Di ruangan tersebut terlihat dosen Unair, Airlangga Pribadi dan Suko Widodo yang berupaya mediasi keinginan para mahasiswa tersebut. Namun, kengototan para mahasiswa ini membuta kecewa para dosen Unair.

"Sejak awal tidak ada kesepakatan bahwa kalian tidak mau makan. Kalian diundang di sini itu untuk silahturahmi. Tapi kalian sudah merusaknya. Yang namanya toto kromo itu, kalau diundang oleh tuan rumah disuguhi ya harusnya makan. Itu namanya menghormati," ujar Airlangga.

Meski mendapatkan protes tersebut, para mahasiswa tetap tidak mau menuruti Airlangga. Mahasiswa tetap ngotot agar disediakan ruang dialog dengan Gubernur Khofifah terkait dengan tuntutan mereka.

"Pertanyaannya hanya begini pak, ada dialog atau tidak, itu saja," kata Zamzam.

Pertanyaan Zamzam tersebut tidak bisa dituruti oleh para dosen maupun protokoler Gubernur Khofifah. Alhasil, seluruh mahasiswa sepakat batal meneruskan acara audiensi dan memutuskan untuk pergi meninggalkan acara.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.