Sukses

Top 3 Surabaya: Pelaku Kecelakaan Lalu Lintas Dominan Berumur Produktif

Berikut tiga artikel terpopuler di Surabaya yang dirangkum pada Selasa, 24 September 2019.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Perhubungan (Dishub) bersama jajaran Satlantas Polrestabes Surabaya melakukan berbagai upaya untuk keselamatan pengendara dalam berlalu lintas. 

Selain menggelar operasi patuh, Pemkot Surabaya bersama pihak terkait juga gencar  sosialisasi dan memberi imbauan untuk tertib berlalu lintas pada warga Kota Pahlawan. Hal ini dilakukan dalam upaya mengurangi risiko kecelakaan, serta menciptakan lalu lintas yang aman, tertib dan lancar di Surabaya. 

"Sosialiasi yang paling efektif tidak lagi secara persuasif, tapi dengan tindakan tilang. Sebab, kecelakaan ini selalu didahului pelanggaran lalu lintas," ucap Kepala Dishub Surabaya, Irvan Wahyudrajad, pada Selasa 17 September 2019.

Artikel data Surabya tentang pelaku kecelakaan lalu lintas dominan berumur produktif menyita perhatian pembaca di Surabaya. Ingin tahu artikel terpopuler lainnya di Surabaya? Berikut ini tiga artikel terpopuler di Surabaya yang dirangkum pada Selasa, (24/9/2019):

1. Data Surabaya: Pelaku Kecelakaan Lalu Lintas Dominan Berumur Produktif

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Perhubungan (Dishub) bersama jajaran Satlantas Polrestabes Surabaya melakukan berbagai upaya untuk keselamatan pengendara dalam berlalu lintas. 

Selain menggelar operasi patuh, Pemkot Surabaya bersama pihak terkait juga gencar  sosialisasi dan memberi imbauan untuk tertib berlalu lintas pada warga Kota Pahlawan. Hal ini dilakukan dalam upaya mengurangi risiko kecelakaan, serta menciptakan lalu lintas yang aman, tertib dan lancar di Surabaya. 

"Sosialiasi yang paling efektif tidak lagi secara persuasif, tapi dengan tindakan tilang. Sebab, kecelakaan ini selalu didahului pelanggaran lalu lintas," ucap Kepala Dishub Surabaya, Irvan Wahyudrajad, pada Selasa 17 September 2019.

Berita selengkapnya baca di sini

 

2. Sunan Drajat, Ahli Ekonomi dan Penyayang Binatang

Sunan Drajat dikenal sebagai wali yang pandai mengelola ekonomi. Berbekal ilmu pertanian dan ilmu agama, dia berhasil mengubah pesisir Lamongan, Jawa Timur yang semula gersang menjadi berkembang. 

Daerah pesisir Lamongan yang kini bernama Drajat ini, tadinya merupakan tempat panas dan gersang. Masyarakat setempat umumnya hanya mengandalkan sektor perikanan. 

Namun, sejak kedatangannya, wilayah ini menjadi subur dan makmur. Warganya pun hidup berkecukupan rezeki. Bahkan, mereka tidak hanya mengandalkan sektor perikanan semata dalam kehidupannya. 

Berita selengkapnya baca di sini

 

3. 6 Tuntutan Soal Cukai Rokok dari Dialog di Jawa Timur

Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Bidang Ketenagakerjaan dan Migran, Dita Indah Sari menilai kenaikan cukai rokok 23 persen akan memukul industri termasuk menengah dan kecil.

Oleh karena itu, ia mengharapkan kenaikan cukai hanya 12-15 persen. Dita menuturkan, kenaikan cukai 23 persen dan harga jual eceran rokok 35 persen oleh Kementerian Keuangan akan timbulkan persoalan bagi industri tembakau.

"Kenaikan yang sangat besar ini akan menekan tingkat konsumsi, yang pada akhirnya akan menggerus volume produksi. Petani tembakau dan buruh pabrikan rokok akan menanggung akibatnya," kata dia saat gelar dialog rencana kenaikan cukai rokok, yang dihadiri perwakilan serikat pekerja dan petani tembakau se-Jawa Timur (Jatim), Minggu (22/9/2019). 

Berita selengkapnya baca di sini

 

(Kezia Priscilla, mahasiswi UMN)

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.