Sukses

Menteri Kamboja Belajar Manajemen Transportasi ke Surabaya

Pemerintah Kamboja berminat kerja sama dengan Pemerintah Kota Surabaya terutama dalam pengelolaan transportasi.

Liputan6.com, Surabaya - Pemerintah Kamboja berminat kerja sama dengan Pemerintah Kota Surabaya terutama dalam pengelolaan transportasi. Hal itu terungkap dalam pertemuan Menteri Transportasi dan Pekerjaan Umum Kamboja Sun Chantol dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma).

Menteri Transportasi dan Pekerjaan Umum Kamboja, Sun Chanthol mengapresiasi kinerja Risma. Ia mengaku, perjalanan ke Surabaya bukan yang pertama. Pada 1988, ia mengaku pernah datang ke Surabaya, Jawa Timur.

"Saya hampir tidak mengenali kota ini lagi, sebab perbedaannya dengan waktu itu (tahun 1998) sangat jauh berbeda. Terutama kebersihan kotanya," kata Sun Chanthol seusai bertemu Wali Kota Risma.

Ia juga menjelaskan tujuan kedatangannya bersama jajarannya ke Surabaya adalah kunjungan resmi kerja sama antara Kamboja dengan Surabaya. Terutama dalam pengelolaan Surabaya bidang transportasi. "Nantinya, setelah pertemuan ini kami akan bekerjasama dalam bidang transportasi," tegasnya.

Setelah mendengarkan penjelasan dari Risma, ia mengaku terkesan pada pengelolaan transportasi. Selain itu, ia juga mengaku tertarik pada sistem perkeretaapian di Surabaya dan Indonesia. Menurut dia, sistem transportasi itu patut ditiru.

Oleh karena itu, ia sangat berharap kepada Risma untuk bisa berkunjung ke negaranya nanti. Terutama untuk mengetahui sistem transportasi di negaranya itu.

"Kami berharap Bu Risma bisa melakukan kunjungan ke Kamboja. Terakhir yang saya kagumi dari Surabaya adalah pelabuhannya. Semoga bisa bekerjasama," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kenalkan Suroboyo Bus

Dalam pertemuan tersebut, Risma banyak menjelaskan mengenai Suroboyo Bus. Ia menuturkan, transportasi umum ini menggunakan botol plastik sebagai pembayarannya dan tidak menggunakan uang tunai. Botol plastik itu dikumpulkan lalu dilelang untuk membantu operasionalnya.

Bahkan, Presiden UCLG ASPAC ini juga menjelaskan tentang aplikasi Gobis. Melalui aplikasi ini,  calon penumpang bisa memantau posisi Suroboyo Bus, sehingga diharapkan tidak terlalu lama menunggu di halte-halte yang sudah disiapkan.

Selain itu, wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya itu juga menjelaskan tentang penggunaan solar cell pada traffick light, sehingga tidak khawatir lagi apabila terjadi pemadaman listrik.

Bahkan, dengan solar cell ini bisa membantu menghemat biaya. Berbagai terobosan dan inovasinya dalam manajemen transportasi dijelaskan saat itu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.