Sukses

Risma Paparkan Pentingnya Instalasi Pengolahan Air Limbah Surabaya di Forum NSUP

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini memaparkan bagaimana mengelola lingkungan terutama saluran pembuangan air limbah.

Liputan6.com, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) menceritakan berbagai pengalaman dan stategi upaya dalam pengelolaan lingkungan. Salah satunya terkait pemasangan saluran pembuangan air limbah di berbagai kawasan pemukiman Kota Surabaya.

Risma menyampaikan hal itu dalam acara Rapat Koordinasi Percepatan Pelaksanaan bertajuk National Slum Upgrading Program (NSUP). 

"Bapak ibu, sebetulnya pemasangan saluran pembuangan air sangat penting sekali terhadap kota ke depan. Karena jika tidak diperhatikan, maka air akan kemana-mana, kawasan kota akan kumuh. Maka impact-nya, banyak sekali terutama kesehatan bagi warga sendiri,” kata Risma di sela sambutannya, Surabaya, Senin (9/9/2019).

Ia menuturkan, dalam pengelolaan lingkungan, pihaknya memasang saluran pembuangan air sampai pada gang-gang kecil. Bahkan ketika tidak bisa dipasang di pinggir, ia pun memutuskan memasang saluran pembuangan air di tengah jalan.

"Ada gang yang cukup sempit sekitar satu meter, itu pun saya tetap paksa agar dipasang saluran di tengah," ujar dia.

Selain itu, upaya lain juga dilakukan oleh Risma yakni dengan membangun Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), untuk kawasan pemukiman. Hal ini dilakukan karena menurutnya dapat dimanfaatkan lebih banyak lagi untuk masyarakat.

"IPAL ini banyak sekali manfaatnya, seperti warga bisa menyiram tanaman. Lalu jika ada warga yang rumahnya kebakaran juga bisa dibantu dengan pertolongan pertama menggunakan air ini," imbuhnya.

Wali kota perempuan pertama di Surabaya ini memastikan, tidak hanya pembangunan fisik saja yang dilakukan. Namun, pihaknya juga memberikan edukasi kepada warga terkait pentingnya menjaga lingkungan. 

"Tidak ada gunanya jika kita membangun fisik saja. Warga juga harus diberi edukasi agar upaya ini lebih sustainable dan investasi yang sudah dikeluarkan tidak sia-sia,” tutur dia.

Dari program tersebut, Risma terus mengajak warga untuk peduli terhadap lingkungan. Ia mengajarkan pentingnya menjaga lingkungan terhadap ekonomi warga. "Saya sampaikan kalau kota kita bersih dan indah, kita akan sejahtera. Karena pendapatan kita akan naik,” tutur dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Surabaya Jadi Contoh

Sementara itu, Kepala Sub Direktorat Standardisasi dan Kelembagaan Perngembangan Kawasan Pemukiman, Taufan Madiasworo mengatakan, dipilihnya Surabaya sebagai tempat rapat karena dinilai kota ini memiliki contoh penanganan dan mampu meningkatkan kualitas pemukiman layak huni dan berkelanjutan.

"Maka dari itu Surabaya kami jadikan percontohan. Itulah salah satu alasan dan pertimbangan Kota Surabaya dipilih," kata Taufan di sela-sela acara.

Ia menuturkan, selain Surabaya sebagai kota percontohan, sosok Wali Kota Risma yang ada dibalik kemajuan Surabaya. "Beliau sangat banyak sekali ide, pemikiran, terobosan dan itu bisa kami jadikan pembelajaran ke depan, Apalagi beliau tadi cerita pengalaman yang luar biasa," pungkasnya. 

Acara Rapat Koordinasi Percepatan Pelaksanaan bertajuk National Slum Upgrading Program (NSUP) diselenggarakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Cipta Karya Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) tahun anggaran 2019.

Acara yang dihadiri oleh 261 peserta itu, terdiri dari 10 provinsi dan 114 kabupaten. Mereka merupakan bagian dari Kepala Balai dan Kepala Seksi Pelaksanaan Balai Prasarana Pemukiman Wilayah, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), pengembangan Kawasan Pemukiman (PKP), Satker Pelaksanaan Prasarana Pemukiman pada tiap provinsi, serta kepala Satker Pembangunan Infrastruktur Pemukiman dan PPK PKPBM kabupaten.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.