Sukses

ITS Surabaya Siap Majukan Pendidikan dengan Teknologi 5G

Rektor ITS, Mochamad Ashari menuturkan, kehadiran teknologi 5G akan mengubah seluruh sektor kehidupan, terutama bidang pendidikan.

Liputan6.com, Surabaya - Kemajuan teknologi telekomunikasi menuntut adanya transformasi, tidak terkecuali dalam bidang pendidikan. Operator seluler 3 (Tri) Indonesia mengajak kerja sama Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) serta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) uji coba jaringan 5G bertajuk Future is Now #IndonesiaTanpaBatas di Gedung Pusat Robotika ITS, Kamis (5/9/2019). 

Uji coba jaringan 5G untuk kali pertama ini dihadiri langsung oleh Rektor ITS Mochamad Ashari. Dalam memberikan sambutannya yang sempat ditampilkan melalui teknologi hologram, rektor yang biasa disapa Ashari ini mengungkapkan, kehadiran teknologi 5G akan mengubah seluruh sektor kehidupan, terutama bidang pendidikan. 

Ia juga menuturkan, ITS sebagai digital eco campus menaruh perhatian besar terhadap perkembangan jaringan komunikasi ini.Guru besar Teknik Elektro ini juga menekankan, kolaborasi teknologi informasi dan industri merupakan sebuah keniscayaan. 

"Yang menjadi tugas bersama adalah bagaimana teknologi 5G ini mampu dimanfaatkan oleh kampus serta industri," tutur Ashari. 

Terkait masa depan pemanfaatan jaringan 5G oleh ITS, Ashari menuturkan, jaringan 5G sangat disambut baik oleh sivitas akademika ITS. Menurut dia, banyak riset yang bisa dilakukan baik oleh mahasiswa maupun dosen ITS yang membutuhkan jaringan 5G untuk memaksimalkan teknologi yang dibuat. 

"Misalnya riset robot autonomous yang diprakarsai mahasiswa ITS. Kekalahan yang sempat dialami tim robotika ITS di Korea beberapa waktu lalu disebabkan oleh ketertinggalan penggunaan jaringan kita yang masih menggunakan 4G," ungkap mantan Kepala Departemen Teknik Elektro ITS ini memberikan contoh nyata.

Ashari menuturkan, ITS telah melakukan riset terhadap frekuensi yang dapat digunakan oleh jaringan 5G sejak tahun 2012 lalu. "Selain itu, ITS telah banyak memiliki riset berkaitan dengan Internet of Things (IoT), kecerdaaan buatan (AI), serta cloud computing yang akan sangat terbantu dengan kehadiran 5G," tuturnya mengingatkan.

Selain itu, lanjut pria berkaca mata ini, perkembangan jaringan telekomunikasi tersebut juga akan berpengaruh pada sistem pembelajaran kampus ke depannya. Dia mengatakan, keberadaan 5G akan memudahkan kuliah secara virtual. 

Meskipun ITS beberapa kali telah menerapkan kelas virtual dalam pembelajaran, Ashari optimistis ketersediaan jaringan 5G akan jauh memudahkan program tersebut. "Saat ini (kuliah virtual di ITS) belum pakai hologram, namun selama jaringan 5G tersedia maka fiturnya akan lebih lengkap nantinya," ujar dia.

Ashari juga mengatakan, sistem kelas virtual yang didukung jaringan 5G ini akan memungkinkan ITS untuk menjangkau mahasiswa yang berada di daerah yang jauh. "Sehingga pembelajaran tidak harus dilakukan dengan bertemu muka di Surabaya," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tantangan Baru

Mendukung hal tersebut, Kepala Kantor Pemasaran 3 Indonesia, Dolly Susanto mengatakan, banyak tantangan baru bagi generasi muda di dunia modern ini. Menurut dia, jaringan internet yang handal memudahkan pemuda untuk belajar dan berkarya untuk global. 

"Maka penting bagi kami berkolaborasi dengan institusi pendidikan guna membantu meningkatkan sumber daya manusia (SDM) unggul Indonesia," tutur dia. 

Tidak hanya itu, sebagai dukungan nyata terhadap peningkatan SDM unggul Indonesia, 3 Indonesia dan ITS juga menandatangani nota kesepahaman (MoU) terkait pemberian beasiswa sebesar Rp 100 juta dari 3 Indonesia untuk mahasiswa ITS.

Dukungan juga dilontarkan oleh Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Kominfo, Ismail. Sebagai fasilitator dan akselerator dalam acara tersebut, Ismail menambahkan, jaringan 5G tidak hanya menekankan pada kecepatan transfer data, tetapi juga menekankan pemanfaatan di sektor-sektor prioritas lainnya, contohnya pendidikan. 

"Dengan ini, dosen di kampus ternama seperti ITS dapat mengajar mahasiswa di daerah terpencil tanpa berpindah tempat dan terhalang delay jaringan," ujar dia.

Kegiatan uji coba ini juga dibuka oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara yang dihadirkan melalui hologram. Sebagai rangkaian akhir kegiatan ini, dilakukan talk show yang juga menghadirkan narasumber lain. Yakni selain Dirjen SDPPI Kominfo Dr Ir Ismail MT, Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng, juga dihadirkan Kepala Laboratorium Propagasi dan Radiasi Gelombang Elektromagnetik ITS Prof Dr Ir Gamantyo Hendrantoro PhD. 

Tidak ketinggalan, Ketua Forum 5G Indonesia (F5Gi) Dr Sigit Puspito Wigati Jarot MSc yang hadir lewat sebuah proyeksi hologram live streaming langsung dari Jakarta.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.