Sukses

Risma Ingin Kualitas SD dan SMP Meningkat di Surabaya

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini menuturkan, sekolah swasta akan mendapatkan beberapa bantuan dari APBD.

Liputan6.com, Jakarta - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) mengharapkan kualitas pendidikan di Surabaya meningkat seiring biaya operasional dan kesejahteraan guru sudah naik. Hal ini terutama setelah  Bantuan Operasional Pendidikan Daerah (Bopda) dihitung per rombongan belajar (rombel).

"Kenaikan Bopda diformulasikan melalui pembiayaan operasional per rombel, bukan lagi per siswa. Dengan demikian, diharapkan dapat mencukupi biaya operasional per rombel (per kelas) pada masing-masing sekolah. Semestinya, hal ini juga menambah kualitas belajar-mengajar di kelas," kata Risma di Surabaya, Senin (26/8/2019) seperti melansir Antara.

Dia menuturkan, anggaran Bopda per rombel tersebut sudah masuk dalam Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) APBD Surabaya 2019. "PAK ini sudah disahkan oleh dewan, sehingga sebentar lagi bisa dicairkan," ujar dia.

Selain itu, Risma juga memastikan, tambahan di PAK itu dipengaruhi oleh adanya Tunjangan Perbaikan Penghasilan (TPP) bagi guru swasta sebesar Rp 1 juta. TPP ini akan diberikan per bulan kepada guru-guru swasta sebagai bentuk apresiasi dari Pemkot Surabaya.

"TPP ini akan langsung ditransfer ke rekening guru masing-masing, tanpa ada perantara. Ini sebenarnya sudah dimulai sejak awal tahun, tapi karena masih kurang, akhirnya kami tambahkan dalam PAK," tutur dia.

Oleh karena itu, ia memastikan, sekolah swasta akan mendapatkan beberapa bantuan dari APBD, yaitu bantuan seragam bagi siswa mitra warga, tunjangan fungsional guru sebesar Rp 300 ribu per bulan dan TPP Rp 1 juta per bulan diberikan bagi guru yang belum menerima sertifikasi. "Tiga item itu yang akan didapatkan, selain Bopda," kata dia.

Dia berharap, kualitas pendidikannya juga meningkat seiring biaya operasional dan kesejahteraan yang sudah naik. Salah satu indikatornya adalah nilai-nilainya tambah bagus dan harus mengedepankan kejujuran.

"Ini salah satu indikatornya karena di Surabaya ini sudah menggunakan komputer, sehingga integritas pelaksanaan unas terjamin," kata dia.

Pada kesempatan itu, Risma juga berharap tidak ada lagi tarikan-tarikan yang membebani anak yang tidak mampu. Sebab, kata dia, hal ini akan berimplikasi pada anak-anak putus sekolah. Sedangkan Risma juga tidak ingin ada lagi anak Surabaya yang putus sekolah.

"Nah, kalau kualitasnya ditingkatkan dan tidak ada lagi tarikan-tarikan, maka masyarakat dapat memilih sekolah sendiri tanpa harus mencari-cari. Makanya, mulai sekarang kita sudah waktunya ngomong kualitas," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pola Penganggaran

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Ikhsan mengatakan akan berkoordinasi dengan kepala sekolah dan yayasan untuk mendiskusikan mekanisme dengan pola penganggaran per rombel.

"Nanti kita siapkan untuk dikumpulkan semuanya," kata Ikhsan.

Di samping itu, Ikhsan juga memastikan bahwa untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Surabaya, pihaknya terus melakukan berbagai pelatihan kepada guru-guru SD dan SMP, baik negeri maupun swasta.

"Mereka dilatih bergantian per mata pelajaran, sehingga diharapkan para guru ini semakin berkualitas dalam mengajar anak didiknya," ujar dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.