Sukses

Kapolri: Anak Pelaku Penyerangan di Polsek Wonokromo Dibantu Polri

Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengunjungi Aiptu Agus Sumartono, anggota SPKT Polsek Wonokromo, korban penyerangan yang dilakukan pria berinisial IM pada Sabtu, 17 Agustus 2019.

Liputan6.com, Surabaya - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengunjungi Aiptu Agus Sumartono, anggota SPKT Polsek Wonokromo, korban penyerangan yang dilakukan pria berinisial IM pada Sabtu, 17 Agustus 2019.

Ia didampingi Kapolda Jatim, Irjen Pol Luki Hermawan dan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menjenguk Aiptu Agus di ruangan Anggrek 2 Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polda Jatim, berlokasi di Jalan Achmad Yani Surabaya.

Tito menuturkan, setelah penangkapan pelaku IM, Densus 88 Anti Teror Mabes Polri bergerak menuju tempat kos pelaku dan mengamankan istri dan anak-anak pelaku IM.

"Anak - anak pelaku ada empat, ada yang sudah kerja dan dua sedang sekolah dan satu lagi sedang hafiz Al - Quran. Dari institusi Polri akan membantu anak - anaknya," tutur Kapolri, Senin (19/8/2019).

Sebelumnya, Kombes Pol Frans Barung Mangera menyampaikan, aksi penyerangan anggota SPKT Polsek Wonokromo yang dilakukan oleh IM terekam kamera pengawas CCTV. 

"Di situ lengkap semua kita bisa tahu cara pelaku menyerang Aiptu Agus," tutur Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera, Minggu, 18 Agustus 2019.

Barung menceritakan, dalam rekaman CCTV ini berdurasi sekitar 4 menit 54 detik itu pelaku menggunakan dua jenis senjata tajam yang berbeda. "Aiptu Agus dia pikir hanya satu senjata itu yang digunakan (parang) ternyata ada senjata lagi berupa celurit," kata Barung.

Barung menjelaskan, dalam rekaman video tersebut terlihat pelaku penyerangan berinisial IM tampak duduk membelakangi kamera CCTV dan menghadap ke meja utama pelayanan SPKT,  sekitar pukul 16.33 WIB, Sabtu 17 Agustus 2019. "Aiptu Agus Sumarsono yang bertugas melayani saat itu," ucapnya. 

IM tampak seperti warga yang ingin menyampaikan laporan pada polisi. Aiptu Agus tampak melayani IM. Keduanya pun terlibat percakapan beberapa waktu. "Sekitar pukul 16.35 WIB, pelaku sontak mengambil sebilah parang dari dalam tasnya," kata Barung. 

Pria itu pun langsung menyabetkan senjata tajam itu kepada Aiptu Agus. Sedikitnya ada lima kali sabetan yang dilakukan pelaku pada tubuh Aiptu Agus. "Aiptu Agus yang mencoba mundur membela diri malah menarik IM naik ke meja dan melompat menyerang sang polisi," ucap Barung. 

Namun, pelaku yang kehilangan keseimbangan saat melompat justru jatuh dan langsung dibekap oleh Aiptu Agus di Polsek Wonokromo. "Palaku IM sempat berhasil ditenangkan, Aiptu Agus juga berhasil menjauhkan parang yang IM dengan bantuan polisi lainnya," ujar Barung. 

IM ternyata menyimpan satu senjata tajam lagi di dalam jaketnya yang langsung disabetkan lagi ke arah Aiptu Agus delapan kali. "Sekitar pukul 16.36 WIB, setelah tahu korban tersungkur bersimbah darah, pelaku IM mencoba menyerang polisi lain dengan kembali melompati meja," kata Barung. 

"Namun belum sampai melukai siapapun, pelaku kembali disergap polisi lainnya di ruang SPKT," ujar Barung.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Polisi Korban Penyerangan di Polsek Wonokromo Dapat Kenaikan Pangkat

Sebelumnya, penyerangan yang terjadi di Polsek Wonokromo pada Sabtu 17 Agustus 2019 menyebabkan dua orang polisi menjadi korban. Kombes Pol Sandi Nugroho Kapolrestabes Surabaya mengatakan, petugas polisi yang menjadi korban mendapatkan penghargaan kenaikan pangkat luar biasa (KLB).

Korban polisi mendapat kenaikan satu tingkat lebih tinggi dari tingkat sebelumnya. "Kami dapat kabar dari pimpinan baik Kapolda maupun Kapolri, untuk anggota yang terluka, maupun anggota yang membantu melumpuhkan tersangka, mendapatkan penghargaan KLB atau kenaikan pangkat luar biasa," ucap Kombes Pol Sandi Nugroho kepada Radio Suara Surabaya, Senin, 19 Agustus 2019.

Salah satu petugas polisi yang menjadi korban dan mengalami luka cukup parah adalah Aiptu Agus Sumartono. Aiptu Agus bukan petugas pelayanan SPKT di Polsek Wonokromo. Namun, karena ada petugas yang izin ke belakang saat berjaga, akhirnya Aiptu Agus menghampiri IM (31) yang mengaku ingin mengurus SPKT.

Kemudian IM tiba-tiba menyerang Aiptu Agus dengan senjata tajam. Penyerangan itu membuat korban harus dioperasi karena mengalami luka serius di bagian kepala, pipi, dan tangan.

Untuk saat ini, kondisi Aiptu Agus sudah mengalami peningkatan setelah operasi dan mendapat perawatan intensif di RS Bhayangkara, Surabaya. Sedangkan  satu korban lain, Briptu Febian yang mengalami luka lebam di wajah saat berusaha melumpuhkan pelaku. kondisi Briptu Febian semakin membaik.

Kombes Pol Sandi tidak menyangkal akan ada trauma bagi korban dari kejadian di Polsek Wonokromo. Namun, dukungan masyarakat dan anggota polisi lain membuat korban berupaya untuk pulih dari trauma dan segerakembali menjalankan tugas dalam melayani masyarakat.

"Secara psikis, trauma dari anggota memang ada, karena polisi juga manusia biasa. Ada kekhawatiran,ketakutan. Tapi karena dukungan dari teman-teman lain, ketakutan itu disingkirkan karena tugas utama kami adalah melayani masyarakat,” ujar dia.

Kepolisian Surabaya mengevaluasi agar kejadian serupa tidak terulang lagi. Terlebih perihal keamanan anggota polisi saat memberikan pelayanan bagi masyarakat.

"Ini tidak luput dari kelengahan dan peluang dari hal-hal yang tidak diinginkan. Makanya kita evaluasi secara keseluruhan dan kita pastikan layanan tetap berjalan dan petugas dipastikan aman," ujar Kombes Pol Sandi Nugroho.

(Kezia Priscilla, mahasiswi UMN)

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.