Sukses

Kunjungan Turis Asing ke Jatim Naik 58,46 persen pada Juni 2019

Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur melaporkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Jatim melalui pintu masuk Bandara Juanda naik sebesar 58,46 persen pada Juni 2019 dibandingkan Mei 2019.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur (Jatim) melaporkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Jatim melalui pintu masuk Bandara Juanda naik sebesar 58,46 persen pada Juni 2019 dibandingkan Mei 2019.

Peningkatan ini didorong selepas Lebaran pada Juni 2019 yang mempengaruhi kedatangan wisatawan mancanegara ke Jawa Timur. Hal ini bersamaan dengan musim liburan. Dibandingkan bulan yang sama pada 2018, jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Jawa Timur turun 18,05 persen dari 27.329 kunjungan.

Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara naik menjadi 23.150 kunjungan pada Juni 2019 dari periode Mei 2019 sebesar 14.609 kunjungan.

Sementara itu, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara pada Juni 2019 turun sebesar 15,29 persen dibandingkan periode sama tahun lalu yang mencapai 27.329 kunjungan. Demikian mengutip dari laman BPS Jatim, Rabu (7/8/2019).

Pola kedatangan wisatawan mancanegara ke Jawa Timur pada Januari hingga Juni dalam dua tahun terakhir, pada 2019, kondisinya masih lebih rendah dibandingkan 2018.

Pada 2019, polanya dari Januari hingga Juni cenderung meningkat, walaupun di April dan Mei cenderung turun, mirip pola 2018. Hal ini perlu menjadi perhatian pihak terkait agar jumlah wisatawan di periode mendatang meningkat.

10 negara asal wisatawan mancanegara terbanyak yang mendominasi kunjungan ke Jawa Timur pada Juni 2019 yaitu Malaysia, Singapura, Tiongkok, Taiwan, Amerika Serikat, Thailand, Jepang, Korea Selatan, India dan Jerman.

Wisatawan mancanegara dari10 negara utama tersebut mencakup 52,82 persen dari total kedatangan wisatawan mancanegara ke Jawa Timur pada Juni 2019. Dari 10 negara itu, wisatawan mancanegara berkebangsaan Malaysia menempat posisi tertinggi yaitu kontribusi sebesar 22,17 persen, diikuti Singapura di posisi kedua dan Tiongkok posisi  ketiga berturut-turut mencapai 9,27 persen dan 7,21 persen.

Dibandingkan Mei 2019, kunjungan wisma dari 10 negara utama pada Juni 2019 naik menjadi 12.228 kunjungan dari sebelumnya 10,667 kunjungan. Wisman dari Thailand mengalami kenaikan tertinggi selama Juni, naik 54,19 persen, sebaliknya wisman dari India turun tertinggi dibandingkan Mei yaitu turun sebesar 25,87 persen.

Sepanjang Januari-Juni 2019, jumlah wisman turun 24,62 persen bila dibandingkan dengan periode sama tahun lalu sebelumnya, yaitu dari 145.599 kunjungan menjadi 109.759 kunjungan. Sementara itu, wisman dari 10 negara utama selama periode itu justru naik sebesar 6,42 persen dari 68.792 kunjungan menjadi 73.206 kunjungan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Turis Malaysia Paling Banyak Berkunjung ke Jatim

Kunjungan wisman berkebangsaan Malaysia tetap yang terbanyak pada periode Januari-Juni 2019 sebesar 32.914 kunjungan, disusul dari Singapura sebanyak 11.815 kunjungan dan Tiongkok sebanyak 9.780 kunjungan.

Jika tingkat penghunian kamar (TPK) besar dan cenderung mendekati 100 persen, dapat diartikan sebagian besar kamar akomodasi laku terjual. Jika TPK hotel berbintang pada Juni 2019 sebesar 57,73 persen atau naik 16,77 poin dibandingkan Mei sebesar 40,96 persen.

Angka TPK ini berarti, pada Juni, dari setiap 100 kamar yang disediakan oleh seluruh hotel berbintang yang ada di Jawa Timur, setiap malam sebanyak 57 hingga 58 kamar di antaranya telah terjual. Rata-rata lama menginap tamu (RLMT) untuk hotel bintang pada Juni 2019 adalah 1,63 hari. Ini berarti pada umumnya, lama tamu menginap baik tamu asing dan Indonesia di hotel berbintang berkisar antara 1-2 hari.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.