Sukses

Asam Manis Ayam Bumbu Rujak, Makanan Khas Surabaya

Ayam bumbu rujak adalah salah satu kuliner khas Surabaya, Jawa Timur.

Liputan6.com, Surabaya - Ayam merupakan salah satu bahan masakan yang bisa diolah menjadi macam-macam hidangan. Kandungan gizi ayam kaya akan nutrisi yang baik bagi tubuh. Semua orang pun, mulai dari anak-anak hingga dewasa, banyak yang menyukai ayam. Makanan khas Surabaya juga ada yang menggunakan bahan ayam ini.

Kalau daerah Bali mempunyai ayam betutu, Surabaya juga mempunyai ayam bumbu rujak. Mengapa dinamakan ayam bumbu rujak? Bisa jadi karena sajian ayam bumbu rujak  mengeluarkan aroma buah dan segar di lidah, atau karena konsistensi kuahnya yang mirip dengan bumbu rujak daripada gulai dan soto.

Ayam bumbu rujak merupakan salah satu kuliner khas dari Surabaya, Jawa Timur. Hidangan yang ayamnya dimasak dengan bumbu yang cukup kompleks. Ciri khas dari ayam bumbu rujak adalah citarasa manis asamnya.

Santapan ayam bumbu rujak juga dapat ditemui di warung-warung yang ada di Jakarta. Oleh karena itu, rasa rindu akan makanan kampung halaman bisa teratasi. Liputan6.com merangkum dari Buku 100 Mak nyus Jakarta, karya Bondan Winarno, Lidia Tanod, dan Harry Nazarudin mengenai ayam bumbu rujak berikut ini.

Pada prosesnya, ayamnya terlebih dahulu dibubuhi jeruk nipis, dan dalam pembuatan bumbu rujaknya juga dibubuhi daun jeruk. Hal itu yang menimbulkan aroma citrus pada ayamnya, sehingga membuat makanan ini terasa segar.

Bumbu rujak ternyata ada berbagai variasi loh. Ada yang kuahnya agak kental, dan ada pula yang cenderung encer. Selanjutnya, cara memasak ayamnya juga ada beberapa cara, ada yang ayamnya dipanggang setelah di masak, sehingga muncul aroma asapnya.

Namun, dari semua variasi, rasa kuah santan dan tarikan citrusnya tetap menjadi ciri dari hidangan ayam bumbu rujak ini. Menu tersebut memang khas daerah Jawa Timur, tetapi bisa juga Anda nikmati di seluruh rumah makan di luar Jawa Timur.

Terkadang, nama menu tersebut bisa berbeda-beda di setiap daerah. Citarasanya pun terdapat beberapa perbedaan, karena penggunaan bumbu yang agak sedikit berbeda. Santapan ini biasa disajikan dengan jumlah kuah yang sedikit, dan cocok dimakan bersama nasi panas.

Bagi Anda yang kangen cicipi makanan khas Surabaya ini, ternyata dapat juga ditemui di Jakarta. Seperti mengutip dari buku 100 Mak nyus Jakarta, ayam bumbu rujak ini bisa ditemui di Depot  Surabaya di Jalan Muwardi I Nomor B-3 Jakarta. Atau di cabangnya di Jalan AM Sangaji 29, Jakarta Pusat.

(Wiwin Fitriyani, mahasiswi Universitas Tarumanagara)

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Menyantap Nasi Krawu Khas Gresik di Surabaya

Sebelumnya, Jawa Timur kaya kuliner. Di provinsi yang dipimpin Gubernur Khofifah Indar Parawansa ini, dapat ditemui sejumlah makanan khas mulai dari rawon, rujak cingur, nasi bebek, soto, dan nasi krawu Gresik.

Nasi krawu merupakan salah satu masakan khas dari Gresik, Jawa Timur.  Masakan ini terdiri dari potongan daging daging sapi yang sudah dibumbui. Ditambah sambal terasi dan serundeng serta lauk pauk lainnya.

Asal nama krawu adalah masakan dari krawu kelapa ini. Serundeng kelapa dan bumbu manggut memberikan rasa di nasi krawu selain dari krawu.

Makanan khas asal Gresik ini juga dapat dijumpai di Surabaya, Jawa Timur. Ingin mencoba masakan nasi krawu di Surabaya? Mengutip buku Food Report Surabaya by Surabaya Food Patrol, berikut tempat makan yang sediakan nasi krawu di Surabaya:

1.Nasi Krawu Ibu HJ. Suliha

Tempat makan ini buka dari pukul 06.00-11.00 WIB. Letaknya di Jalan Indrapura. Tempat makan ini menyediakan nasi krawu yang dikemas rapi dalam bungkusan yang terbuat dari daun pisang. Nasi ini terdiri dari serundeng, daging suwir dan sambal.

2.Nasi Krawu Mbak Su

Tempat makan ini buka dari pukul 06.00-15.00 WIB. Tempat makan ini berada di Jalan Dharmahusada Nomor 108 B. Cabang lain dapat ditemui di Jalan Darmo Permai 3.

Nasi krawu ini paling terkenal di Gresik. Mbak Su berjualan nasi krawu secara keliling pada 1950-an, menjunjung dagangan nasi krawu di atas kepalanya. Kini anak-anaknya meneruskan usaha mbak su.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.