Sukses

50 Polisi Jalani Latihan Fisik Selama 11 Hari di SPN Mojokerto, Mengapa?

Sebanyak 50 polisi di Kepolisian Daerah (Polda) Jatim yang mengalami kelebihan berat badan mendapatkan program pembinaan untuk kebugaran tubuh di Sekolah Polisi Negara (SPN), di Mojokerto, Jawa Timur.

Liputan6.com, Surabaya - Sebanyak 50 polisi di Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur (Jatim) yang kelebihan berat badan mendapatkan program pembinaan untuk kebugaran tubuh di Sekolah Polisi Negara (SPN), di Mojokerto, Jawa Timur.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera mengatakan, progam tersebut dilakukan selama 11 hari. Kegiatan dilakukan pada 15-26 Juli 2019.

Barung menuturkan, pembinaan dilakukan untuk kebugaran tubuh personel. Peserta diberi kegiatan olah gerak tubuh yang dapat membakar lemak berupa lari menggunakan jaket parasut, longmars, senam aerobik, renang dan lainnya agar berat badan ideal.

"Sebanyak 50 personel polisi Polda Jatim yang berat tubuhnya mengalami over atau tambun menjalani pembinaan penurunan berat badan di Sekolah Polisti Negara (SPN) Bangsal, Kabupaten Mojokerto," kata Barung.

Tak hanya diberikan kegiatan olah gerak tubuh, peserta polisi juga diberikan materi psikologi dari pelatih.

"Peserta juga diberikan materi psikologi. Pola makan dan menu juga disesuaikan untuk menunjang pencapaian tujuan dari program ini berdasarkan petunjuk dari ahli gizi bidang Dokkes Polda Jatim," ucap Barung.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Gorontalo

Sebelumnya, pembinaan polisi tambun juga pernah dilakukan Kepolisian Daerah (Polda) Gorontalo. Personel yang memiliki berat badan berlebih atau berbadan tambun dikumpulkan dan ditimbang. Mereka diberi target harus mampu menurunkan berat badan selama Ramadan.

Pengukuran berat badan personel obesitas ini dilakukan usai pelaksanaan apel pagi di lapangan apel Mapolda Gorontalo, Senin, 13 Mei 2019. Pengukuran tersebut dipimpin langsung Kepala Biro Sumber Daya Manusia (SDM) Polda Gorontalo Kombes Murbani Budi Pitono.

Menurut Murbani, pengukuran dilakukan untuk mencatat berat badan awal setiap personel yang memiliki berat badan berlebih. Selanjutnya setelah Ramadan, akan dilakukan pengukuran atau penimbangan kembali.

"Kegiatan ini merupakan tindak lanjut program dari Mabes Polri yang mencanangkan program pengendalian berat badan bagi personel Polri," ujar mantan Kapolresta Bandar Lampung itu.

Apabila setelah Ramadan, berat badan dari polisi tambun itu tidak mengalami perubahan maka akan diberikan pembinaan fisik, sehingga berat badannya ideal kembali.

Sementara itu, dari hasil pengukuran berat badan, ada beberapa personel Polda Gorontalo yang memiliki berat badan berlebih. Bahkan, ada polisi tambun yang melebihi berat badan 100 kilogram.

Terkait hal itu, Kombes Pol Murbani Budi Pitono memberi atensi khusus. Menurut dia, personel yang memiliki berat badan berlebih tersebut harus memperhatikan pola makan.

"Apalagi selama pelaksanaan puasa Ramadan ini. Harusnya berat badannya menurun," kata pria yang pernah menjabat Kasatlantas Polrestabes Manado itu.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.