Sukses

Cerita Mbah Sarmi, Penyandang Disabilitas yang Ingin Berhaji

Jemaah Calon Haji (JCH) asal Tulungagung yang tergabung dalam kloter 34 Embarkasi Surabaya, Sarmi Rukamim atau Mbah Sarmi (78) terlihat berbeda dengan jemaah lain.

Surabaya - Jemaah Calon Haji (JCH) asal Tulungagung yang tergabung dalam kloter 34 Embarkasi Surabaya, Sarmi Rukamim atau Mbah Sarmi (78) terlihat berbeda dengan jemaah lain.

Mbah Sarmi termasuk salah satu JCH disabilitas yang terdaftar haji pada 2019. Ia menuturkan, penantian untuk bisa berhaji tidak mudah. Setelah beberapa kali mengurus keperluan haji, keberangkatannya terus saja mundur. Ia mendaftarkan dirinya haji dari uang berjualan tanah warisan orangtua.

"Tapi tunggu saja, yang daftarkan bilang, kalau suruh umroh saja katanya sama saja dengan haji. Tapi saya tunggu saja, berapa tahun pun biarin gapapa., saya tunggu saja. Kalau beberapa tahun (semisal-red), saya diambil Allah ya monggo," kata dia, seperti dikutip dari suarasurabaya.net, Jumat (19/7/2019).

Ia menuturkan, memiliki cacat fisik di bagian tangan sejak lahir. Akan tetapi, hal itu tak mengurungkan tekad untuk hidup mandiri.

Ia berladang jagung dan singkong untuk memenuhi kebutuhan sehari-hati. Pada musim haji 2019, ia berharap diberikan kesehatan untuk menjalankan ibadah di Tanah Suci.

"Bagaimana yah, beberapa tahun sudah tunggu. Gusti Allah saya minta jangan di kasih sakit. Saya mohon di kasih sehat. Alhamdullilah, sehat tidak diberi sakit," kata dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

1.410 Calon Haji Tulungagung Diberangkatkan ke Embarkasi Surabaya

Sebelumnya, 1.000 lebih calon haji (calhaj) asal Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Rabu diberangkatkan dalam dua gelombang pemberangkatan menuju Embarkasi Surabaya dan selanjutnya akan diterbangkan ke Tanah Suci, Mekkah pada Kamis pagi, 18 Juli 2019.

Seremoni pemberangkatan 1.410 jemaah calon haji itu dilakukan di depan pendopo Kabupaten Tulungagung dengan diangkut menggunakan 33 unit bus. Ada empat kloter (kelompok terbang) yang diberangkatkan sore itu, yakni kloter 33, 34, 35 dan 36.

"Sebenarnya dari Tulungagung ada lima kloter. Tapi untuk kloter 32 hanya tujuh orang yang digabungkan dengan rombongan  calon haji dari Kabupaten Blitar," kata Kabag Kesra Pemkab Tulungagung Suyudi di Tulungagung,seperti dikutip dari laman Antara (17/7/2019).

Kendati prosesi pemberangkatan jemaah calon haji tidak semua terkonsentrasi di halaman pendopo Pemkab Tulungagung, tapi hal itu tak mengurangi kesakralan suasananya. Suasana haru mengiringi pelepasan para calhaj yang berangkat menunaikan ibadah rukun iman.

 

3 dari 3 halaman

Selanjutnya

Terutama saat muadzin mengumandangkan adzan tanda shalat Magrib. Tangis beberapa anggota keluarga pecah saat jemaah calhaj berpamitan untuk menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci, Mekkah. Mereka sedianya akan berpisah dalam waktu sebulan lebih (40 hari).

Berangkat pada Kamis pagi, 18 Juli 2019 jemaah calon haji asal Tulungagung akan sampai kembali di kampung halaman pada 28 Agustus 2019. Rombongan calhaj asal Tulungagung termasuk pemberangkatan gelombang pertama, sehingga akan mendapat di Madinah.

"Di Madinah selama delapan hari untuk menjalankan 40 waktu salat wajib, berjamaah tanpa putus atau arbain," kata Suyadi. Dari Madinah, jemaah calhaj Tulungagung akan ke Mekkah, untuk melanjutkan rangkaian ibadah haji.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.