Sukses

Jokowi Jelaskan Alasan Tamu KTT G20 Pakai Batik Tulis, Setelah Dihina YouTuber Mahyar Tousi

Lewat unggahan bertajuk "Batik" di Instagram, Presiden Jokowi menjelaskan alasan para pemimpin negara dan tamu KTT G20 Bali pakai batik.

Liputan6.com, Jakarta Presiden Jokowi akhirnya menjelaskan alasan mengapa para pemimpin negara tampil pakai batik dalam sebuah sesi KTT G20 di Bali. Penampilan para peserta forum G20 dengan batik dinyinyiri YouTuber Inggris, Mahyar Tousi.

Jokowi membeberkan alasan mengusung batik dalam forum KTT G20 lewat akun Instagram terverifikasi, Sabtu (19/11/2022), seraya mengunggah sketsa karikatur bertajuk “Batik.”

Sketsa tersebut menampilkan kesibukan rakyat Indoensia membatik, menjemur kain batik yang telah dipola dan diwarnai, bahkan ada yang tengah mencelup menggunakan pewarna alami.

Batik Indonesia adalah warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan nonbendawi yang diakui oleh UNESCO. Batik dengan aneka corak dan warna digunakan masyarakat dalam berbagai suasana, dari perhelatan resmi, panggung fesyen, hingga kehidupan sehari-hari,” tulis Jokowi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pemimpin Negara Pakai Batik

Para pemimpin negara G20 juga mengenakan batik saat menghadiri jamuan makan malam di kawasan Garuda Wisnu Kencana, Bali, Selasa 15 November lalu,” RI-1 mengenang.

Batik nan elok yang dipakai para pemimpin negara maupun tamu penting di KTT G20 adalah cendera mata Indonesia untuk dunia. Jokowi lantas menceritakan sekilas proses pembuatannya.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Tanaman Soga Solo

Batik-batik itu menjadi cinderamata Indonesia untuk tamu-tamu penting kita. Yang merah dicelup dengan pewarna dari buah mengkudu di Lasem,” Presiden Jokowi menerangkan.

Yang biru diwarnai dengan tanaman indigo di Pekalongan, dan warna cokelat dari tanaman soga yang dikerjakan di Solo/Yogyakarta. Batik adalah sumbangsih Indonesia untuk kebudayaan dunia,” ia mengakhiri.

 

4 dari 4 halaman

Love Batik!

Unggahan ini disambut hangat netizen. “Biar orang asing yang sempat menghina batik itu tahu gimana orang Indonesia bangga dan menghormati budaya leluhur kita. Terima kasih penjelasannya Bapak,” tulis @ade**** di kolom komentar. “Love Batik,” sahut @ese****.

Ada pula yang usul agar tenun dan songket diusung Indonesia di forum internasional berikutnya. “Pak jangan batik aja, tapi Tenun dan Songket perlu juga adanya pengakuan dari UNESCO karena sangat rentan untuk diclaim oleh negara lain,” @show**** mencuap di kolom komentar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.