Sukses

Iwan Fals Konser di M20 Sekaligus Kritik Perang Rusia dan Ukraina

Liputan6.com, Jakarta Musisi Iwan Fals menjadi salah satu penampil di konser Music20 (M20) yang berlangsung beberapa waktu lalu di aula Sasono Langen Budoyo, Taman Mini Indonesia Indah (TMII). M20 merupakan kegiatan pendamping G20.  Dalam acara internasional itu, Iwan Fals tidak menyia-nyiakan kesempatannya untuk bersuara lewat penampilannya.

Mengawali penampilannya, Iwan menyapa hadirin dengan sebutan OI alias Orang Indonesia, julukan untuk penggemar dan penikmat musiknya. Iwan mengaku senang bisa tampil di acara yang disebutnya ditonton oleh lima miliar penduduk dunia.

"Mudah-mudahan lima miliar itu sejahtera, makin membuat tenang. Buat saya, muluk banget membayangkan sebesar itu. Saya cuma mau cerita tentang sebuah rumah kecil di desa, di mana bunga-bunga masih bermekaran," ujar Iwan Fals.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pengantar

Iwan memasukkannya sebagai pengantar sebelum membawakan lagu syahdu berjudul "Kabar Aroma Tanah", mengenai bumi yang indah, namun sudah mulai renta. 

"Kalau bumi sakit, pasti penghuninya semua ikut sakit. Kewajiban kitalah yang sehat untuk merawatnya dan tidak membuatnya lebih sakit lagi," tutur Iwan.

Konser Music20 atau M20 dipelopori oleh United in Diversity dan Yayasan Anugerah Musik Indonesia serta organisasi musik terkemuka di Indonesia. Pertunjukan musik menjadi puncak rangkaian acara Music20 Summit Conference, Senin-Selasa (31/10-1/11).

 

3 dari 4 halaman

Dibuka

M20 Summit Conference yang secara resmi dibuka oleh Menteri BUMN Erick Tohir dihadiri oleh delegasi negara-negara G20 dan negara undangan G20. Hasil dari konferensi adalah rumusan 18 poin pernyataan bersama terkait perbaikan ekosistem musik dunia.

Iwan mendukung M20 dan G20, namun dia agaknya gatal untuk tidak memberikan sentilan. Di sela lagu yang dibawakan, Iwan berharap G20 tidak cuma menyejahterakan anggotanya saja, tapi juga mendamaikan anggota yang "nakal", merujuk pada Rusia dan China.

Seperti diketahui, Rusia memiliki konflik dengan Ukraina (yang bukan merupakan anggota G20). Begitu pula China yang sempat bersengketa dengan Taiwan. Menurut Iwan, konflik demikian berpotensi mengganggu perdamaian dunia, terlebih ketika terjadi perang.

Iwan menyebut tidak ada gunanya berperang, yang hanya jadi ajang berjualan senjata. Penyanyi balada berusia 61 tahun itu pun tidak ingin akibat dari perang mengimbas anak cucu dari generasi saat ini di masa mendatang.

 

4 dari 4 halaman

Sentilan

Terlepas dari sentilan tersebut, Iwan membawakan lagunya dengan penuh penjiwaan. Malam itu, Iwan juga menyanyikan lagu "Bongkar" yang sarat kritik.

"Semoga G20 menjadi rumah yang teduh, aman, nyaman, membahagiakan, dan penuh cinta. Bongkar!" ucap Iwan.

Dalam kesempatan sebelumnya, Ketua Komite Pelaksana M20 Tantowi Yahya mengungkap harapan dengan pelaksanaan konser musik M20 ini.

"Dalam aspek penyelenggaraan konser pun sekarang perlu menerapkan kebijakan yang selaras dan keberlanjutan dalam menanggapi krisis global seperti krisis iklim dan lingkungan," tutup Tantowi Yahya.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.