Sukses

Puluhan Nelayan Serukan Kedaulatan Negara, Minta Konsesi kepada Vietnam Tak Diwujudkan

Para Nelayan membawa sejumlah papan dan spanduk yang berisi ungkapan keberatan terhadap konsesi besar kepada Vietnam.

Liputan6.com, Jakarta Puluhan nelayan menggelar aksi unjuk rasa damai di Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat, pada Kamis (13/10/2022) pukul 09.00-11.30.

Mereka berorasi sambil membawa sejumlah papan dan spanduk yang berisi ungkapan keberatan terhadap konsesi pemerintah dalam perundingan penetapan batas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) RI-Vietnam.

Spanduk dan papan-papan yang dibawa oleh para nelayan ini bertuliskan "Lindungi Nelayan", "Peduli Nelayan", "Jaga ZEE", "Tolak Konsesi kepada Vietnam", dan lain sebagainya.

Dalam aksi ini, pengunjuk rasa meminta pemerintah menolak untuk memberikan konsesi besar kepada Vietnam dalam perundingan penetapan batas ZEE RI-Vietnam. Mereka berharap pemerintah bisa menjaga kedaulatan negara dan kepentingan nelayan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Harapan Para Nelayan

"Kami berharap pemerintah dapat mendengarkan aspirasi para nelayan dan menjaga kepentingan nelayan," ujar Bambang Susanto, Koordinator unjuk rasa.

"Wilayah laut itu sangat penting bagi nelayan kami," tegasnya.

 

3 dari 4 halaman

Perundingan Sebelumnya

Diketahui, perundingan batas ZEE dengan Vietnam terakhir kali dilakukan di Vietnam pada 26-27 Septemper 2022 yang merupakan putaran ke-15.

Aksi unjuk rasa tersebut digelar setengah bulan setelah perundingan putaran ke-15. Kalangan nelayan tampak menunjukkan sikap kurang puas terhadap proses perundingan dan sikap konsesi pemerintah.

Menurut pengunjuk rasa, apabila konsesi ini menjadi kesepakatan, akan ada banyak nelayan yang terdampak. Mereka tak ingin wilayah pemancingan para nelayan akan berkurang secara signifikan, sehingga secara efektif bisa mengurangi pendapatan mereka.

 

4 dari 4 halaman

Mengutamakan Kedaulatan

Sekjen Serikat Nelayan Indonesia (SNI), Budi Laksana juga memiliki pandangan yang sama, yaitu dengan mengutamakan kedaulatan negara di atas konsesi.

"Ini berarti Indonesia kehilangan wilayah, hak berdaulat kita dirugikan, daerah penangkapan ikan diperkecil, sehingga sumber daya perikanan dikurangi, kehidupan nelayan kita akan lebih sulit," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.