Sukses

Superman Is Dead Kembali ke Jalur Indie dan Luncurkan Video Klip Tentang Tiga

Superman Is Dead telah mengakhiri kontrak dengan Sony Music Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Grup band Superman Is Dead (SID) yang digawangi Bobby Kool, Eka Rock dan Jerinx memilih kembali ke jalur independen setelah berakhirnya kontrak mereka dengan label Sony Music Indonesia.

Keputusan tersebut dibarengi saat grup band asal Bali itu merayakan hari jadi mereka ke 27 tahun. Keputusan untuk kembali ke masa-masa awal bermusik SID sudah dipikirkan secara masak-masak oleh ketiganya.

"Kontrak kami dengan Sony berakhir. Kami juga banyak belajar di major label. Dan setelah kontrak berakhir, kami diskusi apakah kami harus masuk lagi ke major label? Di situ kami putuskan tidak," ucap Bobby Kool, vokalis SID, dalam jumpa pers virtual, baru-baru ini.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Perubahan

Tentu saja, ke depannya SID bakal menemukan banyak perubahan dari segi bisnis dan apapun yang kini mereka bakal urus sendiri.

"Aspek lain di luar musik itu akan kami gabungkan jadi satu, jadi di bawah satu pintu semuanya," kata Jerinx, penabuh drum SID.

 

3 dari 4 halaman

Rilis Album

Langkah pertamanya dalam debut independent, SID merilis album dan meluncurkan video klip bertajuk Tentang Tiga dengan Erick Est bertindak sebagai music video director dan bakal diluncurkan di kanal Youtube resmi SID.

Selama menjalani hukuman penjara, Jerinx sudah menulis banyak lagu untuk materi yang nantinya diisi di album terbaru SID. Bahkan dia juga sempat melakukan rekaman saat berada di penjara.

"Saya rasa belum ada band yang rekaman di penjara. Kalau bikin klip di penjara sudah ada, Metallica, Johnny Cash," jelas Jerinx.

 

4 dari 4 halaman

Kesampingkan Ego Pribadi

Sementara untuk SID hingga kini sudah berusia 27 tahun, yakni Bobby, Eka dan Jerinx selalu berkomitmen untuk tidak bubar sebagai sebuah band dan selalu mengesampingkan ego pribadi hingga menghormati satu sama lain.

"Karena jika terlalu sering bertemu tiap hari itu ada yang namanya cabin fever, itu seperti kalau Anda terjebak dengan orang-orang yang sama selama beberapa bulan setiap hari, pasti akan ada perpecahan, akan terjadi konflik. Dan di SID hampir tidak pernah terjadi," tutup Jerinx.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.