Sukses

Ibu Mertua Nia Dinata Meninggal Dunia: Beliau Selalu Memberikan Kebebasan dan Toleransi yang Luar Biasa

Nia Dinata mengenang kembali sosok ibu mertua semasa hidupnya.

Liputan6.com, Jakarta - Nia Dinata, baru saja kehilangan mertuanya. Sayangnya, sutradara Ini Kisah Tiga Dara tak menceritakan penyebab meninggalnya ibunda sang suami, Constantine Papadimitriou.

Namun dalam Instagram terverifikasi miliknya, Jumat (12/8/2022), wanita bernama lengkap Nia Kurniati Aisyah Dewi, mengirimkan cinta dan terima kasih kepada sang mertua.

Penulis sekaligus sutradara untuk web series Gossip Girl Indonesia mengagumi sang mertua dengan begitu mencintai seni.

"Sending love and gratitude to my mom in-law’s soul. She was one of the most authentic person on earth. Her passion in art , Indonesian textiles and antiquities was genuine," tulis peraih penghargaan sebagai Sutradara Terbaik untuk film Arisan pada 2004 silam.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Beda Keyakinan

Nia Dinata dan sang mertua memiliki keyakinan yang berbeda. Nia beragama Islam, sementara mertuanya Katolik. Dan saat meninggal prosesi tentu disesuaikan dengan agama yang dianutnya.

"Thank you for sharing your stories. To witness the beautiful Catholic procession during her funeral was precious. All was beautifully done by her dedicated loving sons, daughter in-laws and grand children," lanjutnya.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Guru Ibunda

Nia Dinata pun mengenang sama hidup sang mertua yang merupakan salah satu guru yang pernah mengajar di Santa Ursula. Dan salah satu muridnya adalah ibunya sendiri, 

"Mami waktu dulu adalah guru di Santa Ursula dan almarhum ibuku adalah muridnya yang langsung teringat masa SDnya waktu perkenalan keluarga sebelum aku dilamar. Mami juga langsung ingat ibuku karena dia hafal murid-muridnya yang non-Katolik," kenangnya.

 

4 dari 4 halaman

Kebebasan dan Toleransi

Wanita kelahiran Jakarta, 4 Maret 1969 ini begitu bangga terhadap ibu mertuanya.

"Walaupun kita semua berbeda kepercayaan dengan Mami, tapi beliau selalu memberikan kebebasan dan toleransi yang luar biasa. So..here’s to you Mam❤️🙏🏼✨ #farewell #thankyou❤️ #lifelessons #lovewillprevail #familyjourney #motherlove #beautifulmen #sisterhood #motherhood #ildivo #restinlove," ia mengakhiri.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.