Sukses

Bullet Train Jadi Film Pertama David Leitch yang Dikritik Tajam, Dinilai Tak Lebih Baik dari Deadpool 2 dan Fast and Furious Hobbs and Shaw

Sineas David Leitch yang pernah menyutradarai Deadpool 2, Fast and Furious; Hobbs and Shaw, dan juga Nobody, dikritik tajam lantaran adegan-adegan film Bullet Train dianggap tak mewakili judulnya.

Liputan6.com, Jakarta Pecinta Hollywood kini sudah bisa menonton Bullet Train, film terbaru sutradara David Leitch yang dibintangi oleh aktor Hollywood kondang Brad Pitt. Digadang-gadang sebagai salah satu sutradara terbaik di genre film laga, rupanya David Leitch kali ini dikritik tajam oleh para pengamat profesional.

David Leitch yang sebelumnya menyutradarai film-film aksi terkenal mulai dari Atomic Blonde, Deadpool 2, Fast and Furious Presents: Hobbs and Shaw, hingga Nobody, dinilai kurang pas menggarap film yang juga dibintangi Sandra Bullock ini. Faktor komedi dan minimnya baku tembak, menjadi sorotan para kritikus.

Sineas yang pernah menyutradarai John Wick bersama Chad Stahelski ini juga dikritik tajam lantaran memilih Bullet Train sebagai judul film barunya ini. Meskipun di judul ada kata 'bullet' yang artinya 'peluru', adegan baku tembak yang melibatkan Brad Pitt di dalam kereta sepanjang film ini sangatlah minim, tak mewakili judulnya.

Meskipun begitu, maksud dari bullet train dalam film ini adalah adegannya yang banyak berada di dalam kereta peluru Jepang atau yang juga dikenal dengan shinkansen (bullet train). Namun tampaknya para kritikus menilai judul tersebut kurang tepat untuk menggambarkan tema filmnya.

Sejumlah pengamat juga mengkritik banyaknya adegan dialog yang dikemas kurang apik oleh David Leitch. Bahkan, menurut para kritikus, hampir semua adegan komedi yang ditampilkan terkesan garing dan membuat mereka mengernyitkan dahi.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Nilai yang Kurang Bagus

Mengintip situs Metacritic, dari 59 ulasan para pengamat profesional (per 10 Agustus 2022), hanya 20 orang yang memberi nilai positif. Sebanyak 30 orang memberi nilai di atas 60, sementara sisanya antara 20 hingga 60. Alhasil, skor yang didapat dari penilaian tersebut adalah 49.

Sementara itu, skor di Rotten Tomatoes yang kerap menjadi acuan bagi para penonton, dari 254 ulasan per 10 Agustus 2022, hanya 136 pengamat yang memberi nilai segar. Menghasilkan skor 54 persen.

Namun begitu, sambutan 2500-an penonton masih positif dengan mencapai angka 77 persen. Meskipun begitu, bisa dibillang angka tersebut masih belum mewakili kepuasan penonton lantaran masih di bawah 80 persen.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 5 halaman

Kritik yang Dilontarkan

Dalam ulasan singkatnya, pengamat Nick Schager dari The Daily Beast menyebut bahwa Bullet Train seperti film dengan 'adegan baku tembak yang kosong'.

Sementara Anthony Morris dari ScreenHub menyebutnya sebagai film yang berusaha keras untuk mengikuti gaya penyutradaraan Guy Ritchie dan Quentin Tarantino namun dibuat terlalu ringan.

"Dengan pemeran warna-warni namun dua dimensi dan kilas balik konstan di samping kejutan yang terungkap, film yang mengejutkan ini muncul sebagai penghormatan kepada peniru Guy Ritchie dan Tarantino, hanya dengan pendekatan pembunuhan yang lebih flamboyan," tulisnya di ulasan singkat.

Vincent Mancini dari Uproxx juga mengkritik dialognya yang hanya bagaikan angin lalu dengan menyampaikan, "Sangat baik dalam meniru bentuk dan irama dialog yang tajam tanpa mengatakan apa pun yang perlu diingat."

 

4 dari 5 halaman

Masih Ada Pujian

Biarpun tak mendapatkan nilai positif secara mayoritas, Bullet Train tetap menerima pujian dari sejumlah pengamat profesional lainnya. Meskipun, di balik pujiannya juga tersimpan kritik membangun.

"Ada waktu dan tempat untuk kekacauan, dan itulah intinya Bullet Train: dua jam perkelahian, pembantaian, dan balasan yang cerdas," begitu kata James Berardinelli dari ReelViews.

"Adaptasi film ini, oleh penulis skenario Zak Olkewicz, adalah berkah dan kutukan. Film ini menciptakan, membangun, dan menyalakan sumbu pada bom molotov. Tapi skrip karakter yang meluap-luap, penurunan momentum dan akhir yang berlarut-larut tidak membantu," begitu kata pengamat Dwight Brown sambil memberikan nilai positif.

"Ini adalah murni tentang pelarian yang terbaik, tanpa pesan atau pelajaran sebagai intinya," tulis Alissa Wilkinson dari Vox.

5 dari 5 halaman

Nilai Film Leitch Sebelumnya

Sebelumnya, film-film David Leitch yang disutradarainya sendirian selalu mendapatkan skor positif dari pengamat.

Di Metacritic tiga film sebelumnya hampir semua berwarna hijau. Bahkan Fast and Furious: Hobbs & Shaw yang mendapat warna kuning masih terbilang bagus dengan nilai 60.

Sementara di Rotten Tomatoes, film-film Leitch sebelumnya mendapat tomat segar (merah) sejak Atomic Blonde hingga Nobody. Bahkan Deadpool 2 dan Nobody sama-sama mendapatkan angka 84 persen dari pengamat serta skor 80-an dan 90-an dari para penonton.

Bullet Train mengisahkan aksi seorang pembunuh yang kembali bertugas setelah memulihkan diri karena mengalami kelelahan.

Selain Brad Pitt dan Sandra Bullock, film ini juga melibatkan Joey King, Aaron Taylor Johnson, dan Brian Tyree Henry.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.