U'noia Band Persembahkan Album Berjudul Kita dan Cinta

Liputan6.com, Jakarta U'noia Band memperkenalkan album musik bertajuk Kita dan Cinta. Peluncuran album tersebut dilakukan di kantor label rekaman 8 Musik di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, baru-baru ini.

Band yang beranggotakan Soffie (vokal), Johnwill Dama (gitar), Wandi Lie (gitar), dan Agung (drum) ini sepakat memberi judul album mereka berkaitan dengan tema cinta.

"Album ini diberikan judul Kita dan Cinta karena hampir seluruh lagu dari album ini menceritakan tentang cinta," kata Wandi Lie, gitaris yang juga ikut menciptakan lagu dalam album tersebut.

Tema cinta, kata Wandi Lie, selaras dengan arti nama U'noia yang berarti positif thinking atau beautiful mind. "Dan logo U'noia adalah bunga Dandelion yang menggambarkan bahwa karya dari U'noia dapat dinikmati oleh semua orang," kata dia.

Komposer musik Eka Gustiwana mengajak pengikut di akun instagramnya untuk mengucapkan kalimat #DiRumahAja menggunakan bahasa daerah masing-masing. Akhirnya, ia mendapatkan 42 bahasa daerah dalam pengucapan kalimat tersebut dan dijadikan sebuah lagu.

2 dari 4 halaman

Butuh Waktu 1,5 Tahun

Butuh waktu panjang bagi band yang terbentuk pada 29 Oktober 2020 ini memproduksi album musik U'noia. Album tersebut diproduseri oleh musikus yang juga komposer Tengku Shafick.

"Proses pembuatan album ini kurang lebih selama 1,5 tahun karena terhambat oleh pandemi Covid 19," Johnwill Dama, gitaris U'noia, menambahkan.

3 dari 4 halaman

10 Lagu Cinta

Album Kita dan Cinta berisi 10 lagu dengan pencipta lagu-lagu tersebut ialah Johnwill Dama, Joshia Agung, Maya Gresia dan Wandi Lie.

Salah satu lagu dari album U'noia ini berjudul "T4" atau singkatan dari Terpukau, Terbuai, Terjebak, dan Terjerat ciptaan Wandi Lie dan Maya Gresia.

4 dari 4 halaman

Lagu untuk Pengidap Gangguan Mental

Salah satu lagu ciptaan Johnwill Dama yang berjudul “Hadapi Hidupmu” adalah lagu yang didedikasikan untuk orang yang memiliki gangguan mental.

"Lagu ini memiliki pesan bahwa orang yang memiliki gangguan mental tetap harus menjalankan hidupnya, sehingga mereka harus dapat survive untuk menghadapi hidupnya dan menerima kekurangannya dengan ikhlas dan lapang dada," Johnwill Dama menjelaskan.