Sukses

Ridwan Kamil Sebut Meninggalnya Eril Sebagai Ujian Kekuasaan, Mendadak Merasa Powerless

Di Jawa Barat, Ridwan Kamil bisa saja mengerahkan 1.000 orang untuk mencari Eril. Namun di Swiss, bintang film Dilan 1990 ini merasa tak berdaya. Powerless.

Liputan6.com, Jakarta Ridwan Kamil dan Atalia Praratya akhirnya buka kartu soal putra mereka, Emmeril Kahn Mumtadz alias Eril yang meninggal di Sungai Aare, Kota Bern, Swiss, pada 26 Mei 2022.

Gubernur Jawa Barat ini menyebut meninggalnya Eril sebagai ujian kekuasaan. Beberapa saat setelah mendengar anaknya hilang di Sungai Aare, orang nomor 1 di Jawa Barat itu mendadak merasa powerless.

Ridwan Kamil merasa diuji Sang Khalik selama 14 hari. Kesabarannya bersama istri direntang hingga titik cerah muncul pada Rabu, 8 Juni 2022, waktu Swiss. Jenazah Eril ditemukan di Bendungan Engehalde.

“Jadi di 14 hari itu saya diuji. Kalau di negeri orang saya enggak punya kuasa. Di sini, saya bisa gerakkan seribu orang dalam satu kekuasaan. Di sana, enggak ada,” kata Ridwan Kamil.

  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

20 Orang Saja

Bintang film Dilan 1990 dan Yowis Ben 2 menyampaikan ini dalam video interviu di kanal YouTube Mata Najwa, Rabu (6/7/2022). Ia pun menjelaskan mengapa melakukan pencarian mandiri.

“Yang disebut polisi Swiss itu maksimal cuma 20 orang, sekelas Polsek. Itulah kenapa ada cerita saya turun ke sungai,” ujar Ridwan Kamil. Pencarian mandiri itu tak membuahkan hasil.

3 dari 4 halaman

Bahasa Polisi

Ridwan Kamil akhirnya pulang ke Tanah Air unruk melanjutkan tugas dinas. Sang Gubernur memercayakan pencarian Eril sepenuhnya kepada pihak otoritas di Kota Bern, Swiss.

“Kenapa hari itu juga kami pulang, karena bahasa polisi, kalau lewat hari ketujuh, pencarian berubah status dari status orang hilang menjadi orang tenggelam. Dan dalam bahasa hukum Swiss, tenggelam sama dengan meninggal. Begitu,” urainya.

4 dari 4 halaman

Kesan di Roma

Masih segar dalam ingatan Ridwan Kamil kala Eril antusias terbang ke Eropa. Ia menyebut Roma momen terbaiknya bersama Eril. Biasanya saat piknik, keluarga Ridwan Kamil lumayan kesusahan mencari spot bagus buat foto.

“Tapi di trip itu, di tiap belokan foto, ada background keren (kami) foto,” pungkas Ridwan Kamil. Tak ada yang menyangka momen manis ini menjadi semacam “pertanda” bahwa ia hendak pamit.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.