Sukses

Pangeran William Kecipratan Kontroversi Gara-Gara Media Keliru Kutip Omongannya soal Ukraina

Gara-gara ada reporter salah dengar, Pangeran William banjir kecaman.

Liputan6.com, London - Pangeran William baru-baru ini jadi korban akibat seorang jurnalis salah dengar pernyataannya. Ia kebanjiran kritik pedas, terutama karena kata-katanya tersebut merupakan komentar terkait invansi Rusia ke Ukraina.

Dilansir dari People, Jumat (11/3/2022) pada Rabu lalu Pangeran William dan Kate Middleton mengunjungi Pusat Kebudayaan Ukraina yang terletak di London. Kunjungan ini adalah bentuk dukungan yang diberikan untuk warga Ukraina yang berada di Inggris dan Eropa.

Nah, pada momen inilah abang Pangeran Harry ini mengeluarkan pernyataannya.

 

Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Pernyataan Pangeran William

"Semua orang ngeri dengan apa yang mereka lihat. Ini sungguh mengerikan. Pemberitaan setiap hari, benar-benar tidak bisa dimengerti," tuturnya.

Kalimat selanjutnya darinya adalah, "Untuk generasi kami, benar-benar asing melihat hal seperti ini di Eropa. Kami semua ada di belakangmu. Kami semua memikirkan kalian, kami merasa tak ada gunanya."

3 dari 5 halaman

Asia dan Afrika

Hanya saja, sejumlah media lantas menggunakan kutipan yang salah dari seorang reporter yang mengunjungi acara ini, via Press Association.

Pangeran William disebut berkata bahwa orang Britania lebih terbiasa melihat konflik seperti ini di Afrika dan Asia. "Sangat asing melihat ini di Eropa. Kami semua di belakangmu," begitu kutipan dilanjutkan.

4 dari 5 halaman

Dikritik

Gara-gara ini, Pangeran William banjir kecaman. Jurnalis CNN Jake Tapper misalnya, mengunggah foto leluhur sang Pangeran yakni Edward sang Duke Windsor, yang berjabat tangan dengan Adolf Hitler.

"Hei, baca buku soal keluargamu," cuitnya. Unggahan tersebut, kini telah dihapus.

Untungnya ada bukti rekaman video yang menunjukkan bahwa bukan inilah pernyataan Pangeran ini sesungguhnya, yang dirilis oleh ITV.

5 dari 5 halaman

Minta Maaf

Richard Palmer, reporter yang salah dengan kata-kata ini, akhirnya menjelaskan kontroversi ini di Twitter pada Kamis kemarin.

Ia membagikan video dari ITV dan menambahkan komentar, "Ia tidak terlihat melakukan perbandingan antara hal ini dengan konflik di Afrika dan Asia. Di tengah hiruk pikuk, sebuah pernyataan darinya telah salah didengar, dan menimbulkan badai di media sosial. Mohon maaf karena melaporkannya secara daring."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.