Sukses

The Tinder Swindler Meledak, Shimon Hayut alias Simon Leviev Masuk Daftar Hitam Aplikasi Dating Online Ini

Shimon Hayut alias Simon Leviev diblokir permanen dari aplikasi kencan daring populer ini, setelah dokumenter The Tindler Swindler meledak.

Liputan6.com, Jakarta Belakangan ini, publik tengah ramai membicarakan Shimon Hayut alias Simon Leviev, yang sosoknya dibedah habis-habisan dalam dokumenter The Tinder Swindler. Pria ini dituduh oleh sejumlah pengguna Tinder melakukan penipuan setelah menjadi match di aplikasi ini.

Setelah dokumenter tersebut meledak, Tinder mengumumkan keputusan tegas mereka. Dilansir dari E! News, Selasa (8/2/2022), aplikasi dating online ini memutuskan untuk menendang Shimon dari layanan mereka.

"Kami memblokir Simon Leviev dan semua aliasnya yang telah diketahui, segera setelah perbuatannya diketahui pada 2019. Ia diblokir permanen dari Tinder," begitu pernyataan dari juru bicara Tinder.

 

Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Investigasi Internal

Jelang Tinder Swindler dirilis, Tinder kembali melakukan tindakan jaga-jaga.

"Menjelang perilisan dokumenter tersebut, kami melakukan investigasi internal dan bisa mengonfirmasi bahwa Simon Leviev tidak aktif di Tinder dengan menggunakan nama aliasnya," kata sang jubir.

3 dari 5 halaman

Diawali Kencan Mewah

The Tinder Swindler sendiri adalah dokumenter yang dirilis Netflix pada 2 Februari 2022. Di dalamnya, dimuat interviu dengan sejumlah wanita yang mengaku telah ditipu ratusan ribu dolar AS oleh Hayut.

Ia mengklaim dirinya anak dari pengusaha tajir berlian asal Israel, Levi Leviev, dan memancing wanita yang match dengannya dengan kencan mewah. Termasuk terbang dengan jet pribadi.

 

4 dari 5 halaman

Minta Dibuatkan Kartu Kredit

Namun belakangan ia kemudian curhat ke teman kencannya, bahwa ia punya musuh di industri berlian. Karena takut akan nyawanya, ia meminta teman kencannya itu membuatkan kartu kredit untuknya, dengan menggunakan nama para wanita tersebut.

 

5 dari 5 halaman

Pernah Dipenjara

Kepolisian Israel dan Interpol meyakini ada banyak wanita yang telah ditipu lewat cara ini.

Menurut media Israel Haaretz, pria ini sebelumnya pernah didakwa karena menipu tiga wanita Finlandia. Ia dipenjara tiga tahun, kemudian bebas dengan jaminan, dan menghilang pada 2017.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.