Yayan Ruhian Susun Koreografi Tarung Buat Chicco Jerikho dan Rio Dewanto, Semua Dibikin Spesial

“Saya sering berdiskusi dengan Mas Angga selaku sutradara filmnya. Bersama-sama, kami membicarakan dan membuat adegan berantem dari masing- masing karakter dengan sedetail mungkin,” katanya.

Dihubungi Showbiz Liputan6.com, Rabu (5/1/2022), Yayan Ruhian bilang, setiap karakter dibuat spesial dengan gaya bertarung masing-masing. Tentu saja ini bukan untuk gaya-gayaan agar terlihat wah.

“Begini, karakter-karakter dari Desa Wanareja sudah akrab dengan bela diri, tentu treatment dan koreografi tarungnya beda dengan karakter Ben dan Jody yang bisa dikatakan awam,” Yayan mengulas.

Ia mengingatkan, untuk menikmati Ben & Jody tak perlu menonton dua jilid film Filosofi Kopi. Produser Cristian Imanuell membenarkan. Ben & Jody dapat dinikmati secara terpisah.

Film ini menawarkan petualangan Ben dan Jody yang baru dengan mengusung action sebagai genrenya. “Ben & Jody film yang saya berani bilang, seru dan terasa action-nya ketika disaksikan di bioskop,” ujarnya, terpisah. Hal senada disampaikan Angga Dwimas Sasongko.

Di akun Instagram terverifikasinya, 5 Januari 2022, ia menulis, “Masuklah ke bioskop dan nikmati di layar besar dengan suara menggelegar. Petualangan, survival, gun shot, perkelahian, car chase, semua jadi satu diramu dengan drama tentang persahabatan dan persaudaraan.” 

Kisah film yang dirilis di bioskop mulai 27 Januari 2022 ini bermula ketika Ben (Chicco Jerikho) dan Jody (Rio Dewanto) menghadapi situasi antara hidup dan mati yang tak pernah mereka bayangkan sebelumnya.

“Jody yang diperankan oleh Rio Dewanto adalah seseorang yang paling jago menyusun strategi untuk mendapatkan cuan. Tapi sekarang tantangannya berbeda karena harus berjuang bersama Ben untuk melawan gerombolan Aa Tubir (Yayan),” tulis Chicco di medsos.